SUARA HALMAHERA - Para arkeolog dari Balai Arkeologi Maluku melakukan penelitian Arkeologi terhadap peninggalan berciri Megalitik di Halmahera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
Penelitian jaringan peninggalan Megalitik ini dilakukan di Halmahera serta 2 pulau kecil di sekitar halmahera antara lain pulau Tidore dan Moti.
Dari penelitian tersebut, Arkeolog Marlyn Salhuteru mengungkapkan bahwa Halmahera merupakan salah satu tempat yang memainkan peran penting dalam sejarah Nusantara, bahkan Asia Tenggara.
Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Kesultanan Tidore, Juga Ketidakadilan di Indonesia Timur dan Negara Ini Bisa Bubar
Berdasarkan kesimpulan sementara, Halmahera adalah jembatan budaya mengalitik Nusantara dan Asia Tenggara.
Hal tersebut dikuatkan dengan penemuan tempat pemujaan leluluh yang dinilai sebagai tradisi Megalitik.
Megalitik adalah sebuah fase sejarah, biasa disebut sebagai zaman batu besar.
Salah satu teori Von Heine Geldern menyebutkan, zaman ini ditandai dengan bergesernya bangsa Austronesia dari tempat asalnya menyebar hingga ke kepulauan Nusantara, Halmahera adalah salah satunya.
Penyebaranya ke Nusantara terbagi menjadi 2 fase, yakni pada zaman Neolitikum (2500-1500 Sebelum Masehi - SM) dan zaman Perunggu (100-100 SM)