Arkeolog Sebut Halmahera Berperan Penting Dalam Sejarah Nusantara Transisi Era Prasejarah Ke Modern

- 28 Oktober 2021, 07:16 WIB
gerabah di rumah adat Foal Jiko Sarabi di kampung Gurabunga Tidore
gerabah di rumah adat Foal Jiko Sarabi di kampung Gurabunga Tidore /Sherly Asriany/

Tradisi Megalitik yang disinyalir masih ada hingga saat ini adalah Jere (tempat keramat)

Semnetara itu penelitian peniggalan berciri Megalitik yang diteliti oleh para Arkeolog adalah:

Altar Batu, Lumpang Batu, Lesung Batu, Batu Asah, Batu Dakon, Batu Berhias, Batu Berlubang Dan Batu Bergores, dan Jere.

Penelitian dilakukan di 15 Kampung Tua atau Kampung Kuno, yang tersebar di Halmahera dan 2 pulau kecil lainnya, yakni Tidore dan Moti.

"Terdapat keragaman bentuk dan fungsi temuan berciri megalitik di Maluku Utara, semuanya dilandasi oleh konsep pemujaan leluhur," kata Arkeolog Marlyn Salhuteru dari Balai Arkeologi Maluku dilansir dari Antara.

Salah satu contoh peninggalan Megalitik adalah Altar Batu di Kampung Gurabunga, Tidore,

Altar Batu yang berukuran 55x50 centimeter, difungsikan masyarakat sebagai tempat ritual adat.

Marlyn menyangkan bahwa, jaringan Megalitik yang sudah terdata di Maluku Utara kuran penelitian, sehingga pemahaman terhadap tentan fase sejarah Megalitik masih terbatas.

"Jaringan Megalitik yang telah terdata terdapat di pulau Halmahera, Tidore dan pulau Moti. Kurangnya penelitian megalitik di wilayah Maluku Utara menyebabkan pemahaman kita tentang budaya megalitik di maluku utara masih sangat terbatas," demikian jelas Marlyn.***

Halaman:

Editor: Achmad Sayuti Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x