SUARA HALMAHERA - Aksi unjuk rasa oleh Front Perjuangan Untuk Kemanusiaan (FPUK) Maluku Utara di Halmahera Tengah (Halteng) berakhir dengan baku pukul, Senin 25 Oktober 2021.
Kasus pembunuhan di kali Gowonle Patani Timur yang sudah kurang lebih setengah tahun ini, ditegaskan oleh FPUK masih saja belum ada kejelasan.
Tragedi pembunuhan di kali Gowonle ini telah membawa luka yang dalam untuk keluarga korban serta masyarakat Patani Timur.
Baca Juga: Tuntu Kasus Pemerkoasan Lelilef dan Kasus Gowonle Diusut, Satpol PP Pukul Mahasiswa Hingga Pingsan
Aksi FPUK Maluku Utara yang meminta kejelasan pembunuhan di kali Gowonle ini sayangnya berakhir ricuh.
Seorang aktivis FPUK alami pemukulan di depan Polres Halmahera Tengah.
Begitu juga aksi yang berlanjut di depan kantor Bupati, seorang aktivis alami kekerasan hingga membuatnya pingsan.
Front Perjuangan Untuk Kemanusiaan (FPUK) Malut menegaskan bahwa kedua lembaga tersebut tak lagi memiliki rasa kemanusiaan atas tragedi pembunuhan di kali Gowonle.