Pertemuan Nasional Praktik Baik Penanggulangan Stunting 2022, Kemendagri Soroti Penerapan KTR

- 18 Desember 2022, 11:22 WIB
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Dr Teguh Setyabudi, M.Pd
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Dr Teguh Setyabudi, M.Pd /

Suara Halmahera - Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) berhasil melakukan pertemuan Nasional Praktik Baik Penanggulangan Stunting yang berlangsung pada tanggal 14 Desember 2022 di Kota Yogyakarta, Provinsi DIY.

Melalui acara tersebut, ADINKES memberikan penghargaan bagi daerah yang telah menerapkan KTR (Kawasan tanpa rokok) demi percepat penurunan kasus stunting nasional.

Dalam rilisan pers yang diterima pada Minggu (18/12/2022), Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia berikan apresiasi khusus pada langkah yang dilakukan ADINKES tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS Gempa Guncang Halmahera Selatan Dekat Zona Subduksi Rawan Tsunami

Dalam kegiatan ini Kementerian Dalam Negeri mengingatkan kepada seluruh Daerah agar dapat memastikan intervensi atas upaya percepatan penurunan stunting salah satunya dengan mengendalikan paparan terhadap asap rokok serta penerapan KTR.

"Selanjutnya hal yang perlu juga menjadi perhatian adalah bagaimana kita mampu memberi pendampingan terhadap keluarga yang ada anggota keluarganya terkena stunting, yakni dengan memberikan intervensi spesifik maupun intervensi sensitif, khususnya yang menyangkut nutrisi asupan gizi, pola asuh yang benar dan lingkungan serta sanitasi yang sehat." Jelas Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Dr Teguh Setyabudi, M.Pd sebagai narasumber daring, 14 Desember 2022.

Dr. Teguh turut mengingatkan para peserta bahwa kasus stunting berkaitan langsung dengan kelangsungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang layak untuk bersaing di dunia yang dipenuhi dengan percepatan teknologi.

Baca Juga: Gempa Guncang Halmahera Utara Dekat Zona Megathrust Rawan Tsunami

Menurutnya, jika kasus stunting terus berlanjut, maka kesiapan SDM di tanah air akan semakin terpuruk dan tertinggal dalam persaingan kancah global di masa yang akan datang.

“Telah menjadi pengetahuan umum bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akan memacu kemajuan suatu bangsa untuk maju dan unggul. Sebaliknya, suatu negara dengan kualitas SDM yang buruk akan membawa bangsa itu tidak mampu bersaing. Stunting merupakan masalah yang akan melahirkan generasi yang menjadi beban pembangunan di masa depan bila tidak diatasi sejak awal.” ungkap Teguh.

Hal itu disampaikan dalam forum diskusi bertema "Tantangan pengendalian faktor resiko stunting dan bagaimana upaya melalui kebijakan Kemendagri dapat meningkatkan komitmen dalam percepatan penurunan stunting agar mencapai target Nasional pada tahun 2024 angka prevalensi stunting turun menjadi 14%".

Baca Juga: Konsolidasi Nasional Bawaslu, Jokowi Berikan 4 Arahan Antisipasi Potensi Pelanggaran di Pemilu/Pilkada 2024

Dr. Teguh kembali menyoroti pentingnya penerapan KTR atau dalam bahasanya lingkungan hidup yang sehat bagi tumbuh kembang Anak. Terutama dalam masa 1000 hari pertama kehidupan anak.

“Dalam upaya mencegah stunting atau gagal tumbuh harus dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak. Masa 1000 HPK sangat penting bagi tumbuh kembang buah hati dan dapat menentukan perkembangan kecerdasan secara jangka panjang Apabila 1000 HPK dilalui dengan cara yang tepat, si Kecil dapat menjadi pribadi yang berkualitas secara fisik maupun mental” Lanjut Teguh

Senada dengan pendapat tersebut, ketua ADINKES, Dr. Krishnajaya, MS, turut menyoroti pentingnya penerapan KTR di setiap daerah dalam skala besar. Menurutnya, paparan asap rokok merupakan salah satu penghalang besar bagi upaya pemerintah menekan angka stunting di tanah air.

Baca Juga: Inovasi Baru Guna Tekan Kasus Stunting di Jabar, Kemendagri Beri Apresiasi Penyelanggaran JSS Bandung 2022

"hal ini tentu harus menjadi perhatian karena jika paparan asap rokok akan menjadi penghalang bagi upaya penurunan stunting secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu perlunya kesadaran serta didukung melalui regulasi yang dapat diterapkan di tingkat pemerintahan dan masyarakat dalam pelaksanaan Kawasan tanpa rokok di wilayah masing-masing." Ungkap ketua ADINKES, Dr. Krishnajaya, MS, 

Editor: Mohamad Rizky Djaba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah