Branding Gemoy, Pakar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing: Strategi ini Gagal

- 10 Januari 2024, 10:00 WIB
Capres Prabowo Subianto saat joget gemoy di hadapan ribuan pendukungnya.*
Capres Prabowo Subianto saat joget gemoy di hadapan ribuan pendukungnya.* /Kabar-tasikmalaya.com/Irman sukmana

SUARA HALMAHERA - Calon Presiden Republik Indonesia nomor urut 2, Prabowo Subianto menjadi perbincangan di depan publik akibat aksinya yang sering suka goyang gemoy di atas panggung.

Video Goyangan dengan istilah (gemoy) yang dilakukan oleh Prabowo Subianto menjadi viral di tiktok, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya.

Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, yang dilakukan Calon Presiden Nomor urut 2 itu sangat tidak relevan dengan pribadinya.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Mengalami Peningkatan Status dari Level III (Siaga) ke IV (Awas)

Baca Juga: Cara Menambah Folower Tik Tok, Belajar dari Akun Reali Neil Mendapat 40 Ribu Pengikut dalam 1 Bulan

"Terlihat ada ketidaksinkronan antara branding gemoy, dengan perilaku ketika debat. Perangai Prabowo mengonfirmasi karakter emosional yang asli, sebelum muncul citra gemoy," tuturnya, pada 14 Desember 2023 lalu, dilansir dari LAMPUNG INSIDER.COM.

Branding gemoy yang dipakai Prabowo Subianto dianggap tidak relevan karena pada pemilihan umum 2019 lalu, dirinya menunjukkan sikap tegas yang sangat mewakili perilakunya.

Pada pemilihan umum calon presiden dan calon wakil presiden tahun 2019 dan Pemilu 2024 kali ini, Prabowo Subianto terlihat sangat berbeda penampilannya.

Baca Juga: Kabar Duka Dari Dunia Sepak Bola Brazil, Mario Zagallo, Pejuang Terbaik Tim Samba Tutup Mata di Usia 92 Tahun

Halaman:

Editor: Risman Lutfi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x