Suara Halmahera - Krisis ekonomi yang diramalkan akan terjadi pada tahun 2023 mendatang masih menjadi isu yang hangat diperbincangkan di tanah air. Salah satunya berasal dari kalangan akademisi.
Dilansir dari Antara, Peneliti Bidang Ekonomi The Indonesian Institute (TII) Nuri Resti Chayyani memaparkan berbagai peristiwa ekonomi yang dapat menjadi pelajaran bagi Indonesia sepanjang tahun 2022.
Adapun berbagai pelajaran yang bisa menjadi bekal Indonesia untuk menghadapi 2023. Sebagaimana Bank Dunia memperkirakan akan mengalami perlambatan ekonomi akibat adanya krisis yang melanda negara-negara maju.
Baca Juga: Demi Pulihkan Ekonomi Dunia, Uni Eropa Ajak Indonesia Kerjasama Hentikan Perang Ukraina-Rusia
Peristiwa pertama menurut Nuri adalah kasus pengendalian ketat terhadap CPO yang dilakukan pemerintah Indonesia yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng di tanah air.
“Gejolak ekspor kita membaik (2022). Namun di sisi lain pemerintah masih melakukan pengaturan harga, terutama pada komoditi CPO saat itu, sehingga terjadi kelangkaan minyak goreng. Hal tersebut diharapkan menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk tidak terlalu intervensi dan melakukan pengaturan harga yang ketat,” kata Nuri.
Dari peristiwa tersebut, Nuri mengatakan Indonesia bisa belajar untuk tidak terlalu intervensi dan melakukan pengaturan harga yang ketat pada komoditas tertentu pada saat mendapat keuntungan dari kenaikan harga komoditas di tingkat global.
Baca Juga: Respon Kritikan PBB Masalah KUHP, DPR RI: Ini Kedaulatan Kita
Peristiwa kedua menurut Nuri adalah peristiwa melonjaknya harga minyak mentah dunia pada pertengahan 2022 yang melampaui asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022.