Siapa Dibalik Kelangkaan Minyak Goreng? Rocky Gerung: Polisi bilang nggak ada mafia, faktanya ada

- 21 April 2022, 16:15 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Instagram/@rockygerung/

SUARA HALMAHERA - Kelangkaan minyak goreng yang cukup panjang hingga membuat sebagian besar masyarakat kelas bawah menjerit.

Minyak goreng yang telah menjadi polemik beberapa bulan terakhir ini telah diprotes oleh beberapa kalangan mahasiswa dan juga masyarakat secara umum.

Adapun kisah yang mengerikan dari situasi kelangkaan minyak tersebut, yaitu cerita seorang ibu yang meninggal dunia akibat antrian minyak dengan waktu berjam-jam.

Baca Juga: Tindakan Represif Kepolisian Dalam Mengamankan Massa Aksi Ramai Diprotes Warganet

Baca Juga: KMB Gelar Protes Turunkan Harga BBM, Demonstrasi Itu Berujung Kacau dan Beberapa Massa Aksi Ditahan Polisi

Dari kebijakan pemerintah yang tidak mempertimbangkan dengan situasi rakyat Indonesia, maka masyarakat menjadi sasaran (dampak buruk) seperti yang dikatakan oleh pengamat politik, Rocky Gerung.

"Ya itu istilah tepat, akhirnya kebijakan-kebijakan yang tidak dikoordinasikan langsung harganya adalah nyawa rakyat Indonesia," Ungkap Rocky Gerung dilansir dari Berita Majalengka, Kamis 21 April 2022.

Tulisan ini disadur dari Pikiran Rakyat pada Artikel Berjudul: Rocky Gerung Menilai Terungkapnya Mafia Minyak Goreng Adalah Berkat Megawati.

Baca Juga: Ivan Gunawan Ditetapkan Sebagai Tersangka Dalam Kasus Investasi Ilegal Robot trading

Baca Juga: Kemnaker Wajibkan Perusahaan Agar Berikan THR Kepada Kelas Pekerja/Buruh, Jika Tidak Maka Akan Didenda

“Kita juga mungkin bisa lihat, jaksa agung itu proksi dari PDIP. Ibu Mega mungkin kesal disindir gak pro emak-emak, nah (ibaratnya dia bilang) saya sekarang tunjukan nih saya juga tahu permainan minyak goreng,” tuturnya, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu, 20 April 2022.

Kejagung yang ambil alih langsung, menurut analisa Rocky Gerung merupakan bentuk taring PDIP yang sedang kontra dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kalau Ibu Mega lagi pasang wajah keras terhadap istana, pasti ada impact-nya. Kita udah hapal dia selalu punya senjata rahasia. Diam-diam menyentil, dan sentilan kali ini agak berat,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Baru, Rocky Gerung: Indonesia akan bangkrut karena bikin mercusuar itu

Baca Juga: Kabar Buruk: Palestina Kembali Diserang Tentang Israel, Ini Sikap Kecaman Indonesia

Rocky Gerung lantas menyoroti kegelisahan Menteri Perdagangan yang tampak ragu-ragu mengusut kasus ini dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu.

Dia melanjutkan, miskomunikasi antara kementerian/lembaga terkait menunjukkan adanya tarik menarik luar biasa untuk menentukan siapa yang akan ditumbalkan jadi tersangka.

“Kita kan akhirnya bertanya, kenapa nggak dari awal polisi tangkap. Polisi bilang nggak ada mafia, faktanya ada, kemudian Kejagung follow the money, tangkap satu-satu. Berminggu-minggu, teater ini dipersiapkan supaya nanti ada yang dikorbankan,” ucap Rocky.

Baca Juga: Berkunjung Dengan Agenda Safari Ramadhan, Oki Setiana Dewi Terkesima Dengan Keindahan Maluku Utara

Baca Juga: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan Didemo BEM UI

Menanggapi pemerintah yang merogoh saku lebih dalam dari APBN untuk program BLT, Rocky Gerung mengatakan, artinya pemerintah terlalu tunduk pada kepentingan kartel.

Dia mengamini bahwa pemerintah lebih memilih menyogok rakyat daripada memberi penalti bagi perusahaan-perusahaan yang harusnya menjual produknya ke dalam negeri.

“Kedudukan presiden lemah terhadap korporasi. (Padahal seharusnya) presiden musti peras balik korporasi untuk kepentingan rakyat. Jangan justru pajak rakyat yang mengatasi dana yang tidak disetor korporasi sawit,” ujar Rocky Gerung.*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat).

Editor: Risman Lutfi

Sumber: Pikiran Rakyat Berita Majalengka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah