SUARA HALMAHERA - Banyak massa aksi yang menjadi korban kekerasan pemukulan, dari beredarnya foto dan video yang terlihat bahwa kepolisian melakukan tindakan represif kepada mahasiswa.
Bukan hanya itu, tapi juga sebagian warga yang melakukan aktivitas kemarin terkenal serangan air mobil water canon hingga terjatuh dari motor.
Selain itu ada juga isu yang beredar soal anak kecil yang terdampak gas air mata yang diluncurkan oleh pihak kepolisian pada saat menangani massa aksi.
Baca Juga: Berkunjung Dengan Agenda Safari Ramadhan, Oki Setiana Dewi Terkesima Dengan Keindahan Maluku Utara
Dengan beredarnya video dan foto-foto di media sosial, kini memunculkan amarah dan mosi tidak percaya kepada pihak keamanan negara (Polri).
Seperti yang di tulis oleh salah satu akun Facebook, Wawan mengatakan bahwa "Ada mobil negara (polisi) di Ternate bertuliskan "anti anarkis". Mereka tak sadar, kalau memang dari negaralah sumber anarkisme itu. POLRI GAGAL MENGAYOMI warga negara,"
"Konsolidasi aksi Jilid III. Boikot Total Bandara dan Pertamina. Turunkan harga BBM. Turunkan Kapolda Maluku Utara dari jabatan. Kekerasan polisi sudah di tahap paling tinggi," Tulis Wawan.