SUARA HALMAHERA - Komite mahasiswa bersatu (KMB) yang menggelar aksi protes jelanan didepan kantor wali kota Ternate berujung kacau dan sebagian mahasiswa dipukuli oleh pihak kepolisian, Senin 18 April 2022.
Komite mahasiswa bersatu yang dibagi menjadi dua titik antara Utara dan Selatan, lalu dipertemukan dalam titik sentral agar menyampaikan tuntutan yang telah disepakati bersama.
KMB mempublikasikan isu soal kenaikan harga BBM, kelangkaan minyak goreng, perampasan ruang hidup, pembungkaman menyampaikan pendapat, dan masih banyak masalah lainnya seperti persoalan di Papua maupun di Maluku Utara.
"Sistem Negara Indonesia dari dulu hingga saat ini masih menganut sistem kapitalisme dan bergantung pada negara asing. Jika kedepan Indonesia di Landa Krisis, maka negara Indonesia akan hancur dan rakyat miskin semakin di tindas oleh elite politik nasional maupun lokal," Ungkap salah satu orator dalam orasinya.
Kesemangatan massa aksi dalam Proses gerakan demonstrasi itu berlangsung hingga mendekati waktu buka puasa ramadhan.
Dalam orasinya mahasiswa KMB itu menyatakan bahwa gerakan rakyat akan tetap maju dan tidak pernah pudar dalam perjuangan rakyat Indonesia.
Baca Juga: Ibu Kota Negara Baru, Rocky Gerung: Indonesia akan bangkrut karena bikin mercusuar itu