Revisi UU ITE, Rocky Gerung: Jangan PHP, Berantas Korupsi Internal dan Jangan Mensponsori Dinasti

- 16 Februari 2021, 19:26 WIB
Rocky Gerung menilai revisi UU ITE hanya PHP.
Rocky Gerung menilai revisi UU ITE hanya PHP. /YouTube Rocky Gerung Official.

SUARA HALMAHERA - Pernyataan pedas kembali dilayangkan Rocky Gerung terkait revisi UU ITE.

Menurut Rocky Gerung revisi UU ITE bukan hanya satu satunya langkah yang dilakukan oleh Pemerintah.

Review UU ITE menjadi pembahasan publik setelah Presiden Jokowi mengungkapkanya pada rapat bersama Polri dan TNI di Istana Negara.

Rocky Gerung berikan tanggapanya lewat kanal YouTube miliknya.

Dilansir suara Halmahera dari Pikiran Rakyat Bekasi pada artikel: Jokowi Ingin Revisi UU ITE, Rocky Gerung: Ini Hanya Tes Ombak, Angin Surga, dan Harapan Palsu Saja.

Rocky menilai pemerintah Presiden Jokowi harus memperbaiki langkah dalam trek demokrasi.

Dalam soal politik, Presiden Jokowi justru harus memperbaiki cara dia melangkah dalam trek demokrasi, bukan dengan cara mensponsori dinasti, membiarkan korupsi di lingkaran dalamnya. 

Rocky Gerung kemudian menegaskan Revisi UU ITE tidak serta merta menyelesaikan masalah.

"...Itu yang seharusnya diperbaiki, bukan sekadar UU ITE, lalu semuanya selesai, enggak," kata Rocky Gerung.

Pengamat politik ini juga berspekulasi terkait rencana pemerintah melakukan revisi UU ITE.

Dengan menggunakan kiasan, Rocky Gerung mengungkapkan Pemerintah melalui Presiden Jokowi sedang melakukan tes ombak.

"Beliau sekadar tes ombak, seberapa serius tanggapan publik. Tapi saya anggap publik tak akan layani itu karena berkali-kali ombaknya hanya ombak palsu." kata Rocky Gerung.

Rocki juga memberikan tanggapan miring yang juga dikemasnya dengan kiasan.

"Jadi gak perlu terlalu diperhatikan lah. Ini angin surga," kata Rocky Gerung

Rocky Gerung memperkuat argumentasi kritikannya dengan beberapa penjelasan berikut.

"Sebetulnya kita tahu, bertahun-tahun dalam pemerintahan Pak Jokowi, kita hidup dalam gelombang ketidak percayaan, karena yang diucapkan lain (dengan perbuatan)," kata Rocky Gerung.

Lebih lanjut Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa hal tersebut hanya harapan palsu, sebenarnya ada gelombang baru yang sedang diciptakan guna menutupi sesuatu.

"Jadi kalau beliau tiba-tiba punya ide untuk membatalkan UU ITE, ya itu juga gelombang baru yang ingin diciptakan untuk menutupi gelombang sebelumnya. Itu harapan palsu," kata Rocky Gerung.

Rocky kemudian mengatakan hal yang tak kala pedas, bahwa UU ITE hanya alat pengendali oposisi.

Kata Rocky Gerung, bahwa revisi UU ITE kan percuma dilakukan.

Kalau saya terangkan secara akademis, UU ITE itu hanya alat atau peralatan dari Istana untuk mengendalikan oposisi. Jadi poinnya bukan pada UU ITE, tapi pada ada atau tidaknya UU ITE, kan percuma UU ITE direvisi tapi oposisi tidak diakui oleh pemerintah," tuturnya.*** (Rika Fitrisa - Depok.pikiran-rakyat.com)

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x