Inovasi Baru Guna Tekan Kasus Stunting di Jabar, Kemendagri Beri Apresiasi Penyelanggaran JSS Bandung 2022

17 Desember 2022, 21:38 WIB
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Dr. Teguh Setyabudi, M.Pd di Jawa Barat Stunting Summit 2022 /Suara Halmahera/

Suara Halmahera - Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menekan terjadinya kasus stunting pada bayi dan ibu hamil mendapat apresiasi langsung dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia.

Upaya terbaru yaitu, Jawa Barat Stunting Summit (JSS) 2022 resmi diluncurkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pada Selasa, 13 Desember 2022 di Gedung Sate, Bandung. 

Aacara yang berlansung selama dua hari, tepatnya pada tanggal 13 dan 14 Desember 2022 tersebut, dihadiri oleh para Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten dan Kota se-Provinsi Jabar yang telah menyelesaikan seluruh tahapan penurunan stunting.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa Susulan Kembali Guncang Selat Sunda

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Dr. Teguh Setyabudi, M.Pd menaruh harapan penuh optimis, Zero New stunting di Provinsi Jawa Barat akan tercapai pada tahun 2023 sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Namun, untuk mencapai tujuan besarnya tersebut, Teguh menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam tubuh pemerintahan maupun partisipasi aktif dari masyarakat.

"Kita sepenuhnya menyadari, percepatan penurunan stunting di Provinsi Jawa Barat merupakan kolaborasi antar perangkat daerah, lintas sektor, dan masyarakat." Ungkap Teguh dalam sambutannya pada acara JSS hari ke 2 yang bertempat di Aula Gedung Sate Pemerintah Provinsi Jawa Barat, (Rabu, 14 Desember 2022).

Baca Juga: BREAKING NEWS: Gempa Guncang Halmahera Utara di sekitar Megathrust Filipina

Lebih lanjut, Teguh menegaskan bahwa intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, juga dilaksanakan oleh sektor-sektor lainnya. Tepat nyamelalui 8 Aksi Konvergensi penurunan stunting yang ia gambarkan sebagai wujud komitmen masing-masing pelaku percepatan penurunan stunting di Provinsi Jawa Barat.

Tidak lupa pula, pada kesempatan tersebut Teguh turut mengapresiasi langkah inovatif pemprov Jabar dalam menangani kasus stunting di wilayahnya.

"kami sangat apresiasi terhadap inovasi-inovasi dalam upaya penurunan stunting salah satunya dengan adanya kegiatan JSS yang merupakan inovasi baru yang dilakasanakan di tingkat Provinsi.” Lanjut Teguh dalam sambutannya.

Baca Juga: Tunjang Permintaan Pasar ASEAN, Hyundai Berencana produksi battery pack kendaraan listrik di Indonesia

Pada penyelenggaraan Jabar Stunting Summit hari ke 2 ini Gubernur Jawa Barat Bapak H. Ridwan Kamil memberikan penghargaan kepada sejumlah petugas dari berbagai kabupaten.

Di antaranya adalah TPPS Kabupaten Sumedang, Kota Bandung dan Kota Bogor sebagai terbaik pelaksanaan konvergensi penurunan stunting.

Turut terdapat beberapa kabupaten yang mendapatkan penghargaan atas dasar inovasi dan kreatifitas dalam pelaksanaan tugas di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Ditekan Berbagai Sanksi Embargo, Rusia Galakkan Hubungan Mitra Dagang dengan Tiongkok

Dalam kesempatan tersebut, Kang Emil turut mengungkapkan harapan besarnya bahwa JSS 2022 mampu menjadi katalisator percepatan Jabar zero stunting di masa yang akan datang.

"melaui kegiatan JSS ini tentu besar harapan kami dapat meningkatkan komitmen kolaborasi seluruh unsur pemerintah dan elemen masyarakat dalam mempercepat Jabar Zero new stunting.” Tutur Ridwan Kamil, Rabu 14 Desember 2022.

Melalui keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (17/12/2022), Teguh memberi apresiasi tambahan terhadap tujuan dari kegiatan yang dilakukan oleh Pemprov Jabar tersebut.

Baca Juga: Awas Megathrust, Gempa Bumi Guncang Halmahera Utara, Terjadi di Laut Dekat Lempeng Filipina

Bagi Teguh, dampak yang diinginkan dari kegiatan JSS 2022 tersebut akan turut dirasakan manfaatnya dalam skala nasional, terutama di wilayah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di masa yang akan datang.

“Mewujudkan Jawa Barat Zero Stunting sama dengan mengupayakan lahirnya generasi berkualitas di masa depan. Dampak keberadaan generasi berkualitas tidak hanya akan dirasakan oleh satu wilayah saja, juga berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia secara nasional,” tutur Teguh.***

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Tags

Terkini

Terpopuler