SUARA HALMAHERA - Beberapa hari terakhir ini terlihat gerakan demonstrasi semakin masif, itu dikarenakan dengan melihat situasi negara yang sedang tidak baik-baik saja (buruk).
Bahkan pada tanggal 11 kemarin hampir seluruh wilayah Indonesia dihujani dengan massa aksi yang dipelopori langsung oleh kalangan mahasiswa.
Tidak hanya itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bahkan diprotes oleh mahasiswa saat berkunjung ke kampus UI.
Baca Juga: Alhamdulillah, RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Telah disahkan Menjadi Undang-undang
Luhut Binsar Pandjaitan didemo oleh mahasiswa saat datang ke universitas Indonesia dalam agenda memberikan kuliah umum.
Aksi demonstrasi yang di pelopori oleh badan eksekutif mahasiswa (BEM) UI yang mengangkat soal itu tentang Penundaan pemilu dan perpanjangan 3 periode Jokowi.
Tulisan ini disadur dari Pikiran Rakyat pada Artikel Berjudul: Disambut Demo Saat Tiba di UI, Luhut Pandjaitan Tanya BEM UI: Siapa yang Bilang Saya Minta Presiden 3 Periode?
Menanggapi tuntutan mahasiswa tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan pun balik bertanya kepada anggota BEM UI yang ada di hadapannya.
"Sekarang saya mau tanya, begini, siapa yang bilang saya minta supaya Presiden itu 3 periode? saya tanya siapa?," katanya, Selasa, 12 April 2022.
Anggota BEM UI pun mengatakan bahwa permasalahan tersebut telah banyak diberitakan oleh media.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Yang Tergabung Dalam DEMA IAIN Ternate Demo Soal Kenaikan Harga BMM
Baca Juga: Lailatul Qadar, Kapan Waktunya Malam Seribu Bulan itu? Simak Penjelasannya
"Kalau kamu baca di (media), denger dari saya ini dong. Saya nggak pernah bilang begitu," ucap Luhut Binsar Pandjaitan.
Dia kemudian menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengatakan terkait perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode.
"Dengerin ya, jangan marah-marah, saya tidak pernah mengatakan Presiden 3 Periode, nggak pernah," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Timnas Futsal Indonesia Meraih Kemenangan Dengan Skor 6-1 Melawan Myanmar
Baca Juga: Rusia Minta Keadilan Atas Penyiksaan Tentara Nasionalnya Oleh Ukraina Yang Menjadi Tahanan Perang
"Yang pernah saya katakan banyak di bawah itu minta Pemilu ditunda, apa salah? kamu ngomong begini salah? nggak kan?," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Miftah's TV.
Mendengar jawaban Menko Marinvest tersebut, BEM UI kemudian meminta agar Big Data yang selama ini menjadi polemik untuk dibuka.
Akan tetapi, Luhut Binsar Pandjaitan menolak membuka big data yang selama ini disebut berisi 110 juta masyarakat Indonesia menginginkan penundaan Pemilu 2024 tersebut.*** (Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat).