MotoGP Sirkuit Mandalika, Menjadi Ancaman Bagi Petani Jagung di NTB

- 12 Februari 2022, 17:05 WIB
DEDI (55), petani jagung di Desa Bojongmengger, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis tengah menjemur jagung yang baru dipanen di sisi jalan alternatif Ciamis - Banjar, Kamis , 7 Maret 2019. Saat musim panen harga jagung pipilan kering di tingkat petani hanya Rp 4.500 per kilogram.*/NURHANDOKO/PR
DEDI (55), petani jagung di Desa Bojongmengger, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis tengah menjemur jagung yang baru dipanen di sisi jalan alternatif Ciamis - Banjar, Kamis , 7 Maret 2019. Saat musim panen harga jagung pipilan kering di tingkat petani hanya Rp 4.500 per kilogram.*/NURHANDOKO/PR /nurhandoko/

 

 

SUARA HALMAHERA-Kehadiran MotoGP di sirkuit Mandalika Nusa Tenggara Barat akan memberikan dampak ekonomi mencapai 500 triliun.

Ungkapan tersebut di sampaikan langsung oleh menteri pariwisata dan ekonomi kreatif bapak Sandiaga Uno pada Februari 20222.

Menurutnya Kehadiran motorGP akan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luas bagi warga negara Indonesia terutama masyarakat yang ada di NTB dan sekitarnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak semua pihak untuk dapat terus memperkuat kolaborasi dalam mempersiapkan gelaran yang akan memberikan dampak yang besar, baik secara ekonomi maupun nonekonomi.

Penyelenggaraan MotoGP di Mandalika diproyeksi dapat membangkitkan nilai ekonomi tidak kurang dari Rp 500 miliar. Total lebih dari 11 ribu tenaga kerja bakal terserap saat MotoGP berlangsung.

Untuk jangka panjang, lebih dari 50 ribu lapangan kerja akan terbuka melalui berbagai event yang digelar di Pertamina Mandalika International Circuit.


Pasalnya penyelenggaraan MotoGP tersebut menjadi ancaman bagi petani jagung yang ada pulau Sumbawa terutama kabupaten Bima dan kabupaten Dompu.

Halaman:

Editor: Sadam AB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x