Hamas Angkat Suara Soal Serangan di Masjid Al Aqsa, Israel Lakukan Provokasi

- 17 April 2022, 20:26 WIB
Hamas Angkat Suara Soal Serangan di Masjid Al Aqsa, Israel Lakukan Provokasi
Hamas Angkat Suara Soal Serangan di Masjid Al Aqsa, Israel Lakukan Provokasi /Reuters/

SUARA HALMAHERA - Terakait serangan di Masjid Al-Aqsha oleh polisi Israel yang menyebabkan puluhan warga Palestina luka-luka, Hamas sebut itu upaya provokasi.

Menurut Hamas, serangan polisi Israel ke Masjid Al-Aqsha adalah tindakan provokasi terhadap sentimen Palestina, Arab dan semua Muslim.

Hamas yang menguasai jalur Gaza juga menyebutkan bahwa Israel harus bertanggung jawab.

Tak hanya itu, Hamas juga tegaskan kalau Israel akan mendapatkan konsekuensinya terhadap apa yang mereka perbuat di Masjid Al-Aqsha.

"Masjid Al-Aqsa adalah garis merah dan pendudukan, [Israel] bertanggung jawab atas konsekuensi serangannya terhadap jemaah," demikian pernyataan Hamas, dikutip dari Yeni Safak, Minggu, 17 April 2022.

Sebelumnya, artikel ini diterbitkan oleh Pikiran Rakyat dengan judul: Hamas Buka Suara Soal Serangan Israel di Masjid Al Aqsa: Provokasi Terhadap Arab dan Muslim

Pada Minggu, lebih dari 700 pemukim Israel memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsa di bawah perlindungan ketat polisi.

"Rakyat Palestina akan melawan pendudukan dan kejahatannya dan akan merusak plot jahatnya dengan segala cara," kata Hamas.

Sebelumnya pada Jumat, 15 April, polisi Israel menyerbu halaman Masjid Al Aqsa dan menembakkan peluru karet serta menahan ratusan warga Palestina.

Bulan Ramadhan, biasanya periode ketegangan tinggi, dimana ribuan orang sering menghadiri sholat di Yerusalem.

Bagi umat Islam, Masjid Al Aqsa merupakan situs suci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu "Gunung Kuil", dan mengklaim Al Aqsa sebagai situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Sejak tahun 2003, Israel mengizinkan pemukim masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa hampir setiap hari.

Selama perang Arab-Israel pada tahun 1967, pemerintah Israel menduduki Yerusalem Timur, lokasi Al-Aqsa.

Israel kemudian mencaplok seluruh kota Yerussalem Timur pada tahun 1980, tapi langkah ini tidak pernah diakui oleh dunia internasional.***(Julkifli Sinuhaji - Pikiran Rakyat)

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah