22 Juta Orang Sri Lanka Kelaparan Akibat Jebakan Utang China, Krisi Pangan dan Obat-Obatan

- 17 April 2022, 13:51 WIB
Unjuk rasa di Sri Lanka: kini 22 juta orang di sana kelaparan karena negaranya bangkrut akibat utang China
Unjuk rasa di Sri Lanka: kini 22 juta orang di sana kelaparan karena negaranya bangkrut akibat utang China /Foto: Dinuka Liyanawatte/

SUARA HALMAHERA – Terjebak utang China, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan keadaan darurat di negaranya sejak 1 April 2022.

22 juta orang Sri Lanka menderita kelaparan, akibat harga bahan pokok yang melambung tinggi.

Selain utang dari China, pandemi menjadi salah satu pemicu krisis ekonomi di Sri Lanka

Baca Juga: Ibu Kota Negara Baru, Rocky Gerung: Indonesia akan bangkrut karena bikin mercusuar itu

Baca Juga: Usulan Pelarangan Rokok Dijual Batangan, Akan Ada Sanksi Tegas Bagi Yang Tak Patuhi

22 juta orang di negara itu menghadapi pemadaman listrik 12 jam, terjadi kelangkaan makanan, bahan bakar hingga obat-obatan.

Sri Lanka menderita inflasi pada titik tertinggi sebesar 17,5 persen, satu kilogram beras melonjak hingga 500 rupee Sri Lanka (1,56 dolar atau Rp24,400) lapor Channelnewsasia

Terkait utang ke Beijing senilai 8,6 miliar dolar yang akan jatuh tempo pada tahun 2022.

Baca Juga: Pertahanan Ukraina Jebol di Pabrik Besi di Bombardir Rusia Hingga Pasukan Kiev Menyerah

Halaman:

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: India Times Global Times Chanel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x