SUARA HALMAHERA - Kedigdayaan China di perairan Indo Pasifik atau Asia Pasifik membuat AS dan Australia ketar-ketir.
Sebuah lembaga pemikir di Canberra, Australia mengungkapkan, ancaman rudal jelajah anti kapal (ASCM) China di Pasifik nyata adanya.
Lembaga tersebut adalah Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI), Penelitinya Sam Goldsmith mencatat, rudal jelajah anti kapal, merupakan aspek penting bagi China dalam persaingan penguasaan wilayah sengketa di kawasan pasifik
Bahkan China tak akan sungkan-sungkan menggerakan senjata tersebut, sebagai strategi kontra intervensi di wilayah yang disengketakan.
"Strategi kontra-intervensi," demikian petikan dari laporan AISPI dilansir dari Eurasiat times 14 April 2022
Laporan AISPI mengungkapkan doktrin strategis Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menggunakan istilah 'gada pembunuh'
Istilah tersebut berakar pada mitologi kuno yang menyinggung persenjataan yang digunakan untuk mengalahkan lawan yang lebih besar.
Contoh gada pembunuh China adalah: ASCM (Anti-Ship Cruise Missile) atau Rudal anti kapal milik Beijing yang baru YJ-12 yang diluncurkan oleh pembom
Serta rudal anti kapal YJ-18B yang diluncurkan dari kapal selam.