Sekolah Darurat Kartini Yang Dibangun Oleh Kedua Perempuan Hebat Bisa Merubah Kehidupan Anak-anak Jalanan

- 17 Maret 2023, 17:23 WIB
Ilustrasi Sekolah.
Ilustrasi Sekolah. /Instagram @ditsmp.kemdikbud/

SUARA HALMAHERA - Lembaga Pendidikan Merupakan sebuah rumah bersama demi mewujudkan impian dan cita-cita individu, kelompok, maupun secara luas, mewujudkan harapan bangsa dan negara yang lebih baik.

Karena pendidikan sangat penting pengaruhnya dalam keberlangsungan hidup manusia, dua orang perempuan bernama Sri Irianingsih (Ibu Rian) dan Sri Rossyati (Ibu Rossy) menyumbang tenaganya untuk anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan.

Ibu Rian dan ibu Rossy merupakan dua perempuan kembar yang menaruh perhatian besar terhadap anak-anak jalanan. Keduanya adalah guru dibalik kesuksesan sekolah darurat Kartini.

Baca Juga: Berapa Zakat Mal dan Fitrah di Kota Ternate Pada 1444 Hijriah/2023 Masih? Berikut Ketetapan Kemenag Ternate

Baca Juga: Menghadiri Rakernis Bareskrim Polri, Mensos Tri Rismaharini menguraikan Strategi Mencegah Kemiskinan

Sekolah darurat Kartini didirikan pada 4 Februari 1990, inisiatif pembangunan sekolah darurat Kartini tersebut karena kedua guru kembar itu melihat secara langsung realitas kehidupan anak-anak jalanan yang seharusnya mendapatkan pendidikan demi masa depan mereka.

Biaya pendidikan di dalam sekolah darurat Kartini seluruhnya gratis, dan semua kekurangan murid disediakan oleh ibu Rian dan ibu Rossy memakai uang pribadi mereka.

"Semua gratis, siapa pun bisa masuk. Asal tak mampu. Muridnya merupakan anak tukang sapu, tukang sampah, anak bersih-bersih, siapa pun bisa." ujar Rossy, dilansir dari DW.com, Jumat, 17 Maret 2023.

Baca Juga: Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin Minta Parpol Kendalikan Diri Agar Tidak Memainkan Isu Politik Identitas

Baca Juga: Korban Longsor di Sirna Sari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor Masih Tetap Dievakuasi

Tidak banyak yang diinginkan oleh kedua sosok perempuan pemberani itu, paling tidak anak-anak jalanan yang tidak pernah mengenal pendidikan bisa membaca dan menulis.

Ibu Rossy menambahkan bahwa, Karena untuk merubah masa depan agar menjadi lebih baik, harus memiliki keterampilan yang luas dan paling penting adalah bisa menghitung dan menulis.

"Kami ingin anak-anak paling tidak bisa baca tulis, berhitung dan bisa meraih mimpi lebih tinggi lagi," kata dia.

Baca Juga: Mantri Inisial SH Diduga Suntik Mati Kades Curug Goong, Salamunasir, di Serang, Banten

Baca Juga: Breaking News: Pertamax di Sofifi Habis, Antri Hingga Puluhan Meter

Dirinya juga sangat bersyukur karena diberikan kesempatan untuk membantu kepada sesama dan bisa mengurangi angka kemiskinan.

Dengan perjuangan yang panjang, murid-murid yang besar dan keluar dari sekolah darurat Kartini sebagiannya bisa merubah hidup karena telah meraih cita-cita dan kesuksesan.

"Saya bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk mengentaskan kemiskinan dan kebodohan. Mereka tidak mencari makanan di tong sampah lagi. Ini kebahagiaan yang tak bisa dinilai dengan uang, saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Sangat bahagia melihat mereka," ujar Rossy.

Baca Juga: Jadwal Bola Pada Tanggal 13-14 Maret 2023

Baca Juga: Presiden Jokowi Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Istri Moeldoko, Koesni Harningsih

Selain itu, ibu Rossy juga menambahkan bahwa tujuan mereka adalah agar anak-anak yang tinggal di lorong-lorong kota dan di bawah jembatan bisa merasakan kebahagiaan dan hidupnya bisa lebih baik dari kehidupan orang tuanya.***

Editor: Risman Lutfi

Sumber: DW.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x