Dalam pandangan Sandi, Pengembangan talenta digital itu bisa dilakukan dengan berbagai skema. Diantaranya seperti skema kolaborasi pelatihan kompetensi ataupun menghadirkan kompetisi untuk menstimulasi talenta-talenta pengembang (developers) gim lokal.
Sebagai contoh, Sandi menyebutkam salah satu program dari swasta yang sejalan dengan misi mengembangkan industri gim lokal ialah Indie Games Accelator besutan Google.
Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Negara, Jepang Investasikan 5 Triliun Yen untuk Pengembangan Rudal Jarak Jauh
Program itu mendukung studio-studio pengembang gim yang tergolong Indie namun memiliki potensi tinggi menciptakan peluang ekonomi.
Studio-studio gim Indie itu akan mendapatkan akses ke jaringan hingga pakar industri gim selama tiga bulan untuk mengakselerasi bisnis gimnya.
"Program ini sesuai dengan arahan Pak Presiden agar (pelaku industri) games Indonesia bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Sandi.
Baca Juga: Situasi Polsek Astana Anyar, Ada Ledakan Dahsyat Diduga Bom Bunuh Diri
Secara khusus, Sandi ungkapkan jika Kemenparekraf juga menyiapkan program-program unggulan seperti konferensi game taraf nasional yakni Baparekraf Game Prime yang diadakan rutin setiap tahun.
Lalu ada juga program Game Lokal Kreasi Indonesia (GELORA) sebuah program kolaborasi dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) mendorong para pengembang gim lokal menciptakan gim edukatif.
Ada juga stimulus berupa kerjasama eksklusif dengan beberapa e-commerce lewat penjualan voucer yang menjajakan fitur- fitur gim orisinil besutan pengembang Indonesia.***