KTT G20 Bali: AS, Jepang, WB, ADB, dan CIF Sepakati Investasi 20 Milliar USD di Indonesia

- 15 November 2022, 20:39 WIB
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di The Apurva Kempinski Bali, Senin, 14 November 2022.
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di The Apurva Kempinski Bali, Senin, 14 November 2022. /Biro Pers Setpres/

Suara Halmahera - Kabar gembira untuk tanah air datang dari helatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua Bali hari ini, Selasa 15 November 2022.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, siang hari tadi, telah  mengumumkan bahwa AS, Jepang, Bank Dunia (WB), Asian Development Bank (ADB), dan Climate Investment Funds(CIF) akan berinvestasi 20 miliar dolar AS untuk transisi energi Indonesia.

Joe Biden berharap dengan adanya dana investasi hasil kerja sama berbagai pihak senilai Rp. 310,7 triliun tersebut dapat membantu Indonesia mengurangi emisi karbonnya secara signifikan.

Baca Juga: Berita KTT G20 Bali: Xi Jinping Ajak Negara Anggota Perangi Upaya Politisasi Pangan dan Energi

Selain itu, dia berharap Indonesia bisa memperluas jaringan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).

“Kami berharap dapat memobilisasi dana sebesar 20 miliar dolar AS untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi, mengembangkan jaringan energi baru dan terbarukan, dan membantu para pekerja yang terdampak kebijakan penutupan pembangkit listrik berbasis batu bara (PLTU),” kata Joe Biden di KTT G20 Bali, Selasa, 15 November 2022.

Dia menilai dukungan itu dapat mempercepat aksi transisi energi di Indonesia, yang salah satunya dilakukan melalui pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap berbasis batu bara (early retirement coal power plant).

Baca Juga: Update Berita Perang Ukraina: Kremlin Tegaskan Tolak Saran Ganti Rugi ala PBB

Dilansir dari Pikiran Rakyat, Bagi Indonesia dana investasi tersebut dapat membantu mempercepat perwujudan target net zero emission yang diharapkan pada 2060.

Sementara itu, di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga telah secara resmi meluncurkan Mekanisme Transisi Energi (ETM) Country Platform di Bali, Senin, 14 November 2022.

Peluncuran ETM itu sebagai bagian dari mekanisme pembiayaan yang dapat mempercepat transisi energi salah satunya melalui pensiun dini PLTU yang berbasis batu bara.

Baca Juga: Dana Untuk KTT G20 Capai Setengah Triliun, Pemerintah Indonesia Optimis Akan Balik Modal

Pada acara peluncuran Indonesia Energy Transition Mechanism Country Platform, Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa juga mengumumkan pihaknya berencana mengalokasikan dukungan dana lebih dari 2 miliar dolar AS (Rp31 triliun) untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Kucuran dana dari ADB itu diproyeksikan salah satunya untuk menutup lebih cepat PLTU Cirebon di Jawa Barat yang berkapasitas 660 megawatt.

ADB telah meneken nota kesepahaman kerja sama dengan Cirebon Electric Power (CEP), PT PLN (Persero), dan Indonesian Investment Authority (INA) yang menjadi dasar kemitraan tersebut.

Baca Juga: Pengamanan Jelang KTT G20 di Bali, Aktivis Greenpeace: Nuansa Horor Sangat Terasa

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan Mekanisme Transisi Energi (ETM) Country Platform itu merupakan bentuk kesiapan Indonesia terutama dari sisi kelembagaan dan regulasi dalam menghimpun investasi untuk transisi energi.

“Mekanisme Transisi Energi Country Platform Indonesia akan menjadi alat untuk menghimpun investasi dari sektor swasta dan publik, termasuk memobilisasi pembiayaan untuk aksi iklim. Dan kami berharap, (ETM Country Platform) dapat meyakinkan komunitas internasional bahwa kami memiliki platform yang kredibel (untuk menghimpun investasi transisi energi),” tuturnya.***

 

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah