KMB Gelar Protes Turunkan Harga BBM, Demonstrasi Itu Berujung Kacau dan Beberapa Massa Aksi Ditahan Polisi

- 18 April 2022, 18:08 WIB
Aksi protes Komite Mahasiswa Bersatu di depan kantor wali kota Ternate.
Aksi protes Komite Mahasiswa Bersatu di depan kantor wali kota Ternate. /Suara Halmahera/

SUARA HALMAHERA - Komite mahasiswa bersatu (KMB) yang menggelar aksi protes jelanan didepan kantor wali kota Ternate berujung kacau dan sebagian mahasiswa  dipukuli oleh pihak kepolisian, Senin 18 April 2022.

Komite mahasiswa bersatu yang dibagi menjadi dua titik antara Utara dan Selatan, lalu dipertemukan dalam titik sentral agar menyampaikan tuntutan yang telah disepakati bersama.

KMB mempublikasikan isu soal kenaikan harga BBM, kelangkaan minyak goreng, perampasan ruang hidup, pembungkaman menyampaikan pendapat, dan masih banyak masalah lainnya seperti persoalan di Papua maupun di Maluku Utara.

Baca Juga: Kemnaker Wajibkan Perusahaan Agar Berikan THR Kepada Kelas Pekerja/Buruh, Jika Tidak Maka Akan Didenda

Baca Juga: Soal Kejadian 11 April, Rocky Gerung: Ade Armando Mengalami Kekerasan Karena Ia Dikenal Sebagai Buzzer

"Sistem Negara Indonesia dari dulu hingga saat ini masih menganut sistem kapitalisme dan bergantung pada negara asing. Jika kedepan Indonesia di Landa Krisis, maka negara Indonesia akan hancur dan rakyat miskin semakin di tindas oleh elite politik nasional maupun lokal," Ungkap salah satu orator dalam orasinya.

Kesemangatan massa aksi dalam Proses gerakan demonstrasi itu berlangsung hingga mendekati waktu buka puasa ramadhan.

Dalam orasinya mahasiswa KMB itu menyatakan bahwa gerakan rakyat akan tetap maju dan tidak pernah pudar dalam perjuangan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Baru, Rocky Gerung: Indonesia akan bangkrut karena bikin mercusuar itu

Baca Juga: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan Didemo BEM UI

"Kita akan tetap maju dan terus berjuang untuk mendapatkan keadilan. Gerakan rakyat tidak akan mundur, gerakan rakyat akan berlipat ganda dan Mampuh menumbangkan rezim yang zalim hari ini," Ungkap Akes, salah satu orator komite mahasiswa bersatu.

Salah satu massa aksi KMB yang kebijakan pemerintah tidak tersentuh hingga pada sektor pertanian, nelayan, dan juga buruh. Dirinya juga mengungkapkan bahwa gerakan ini tidak akan pernah mundur.

"Kebijakan pemerintah hari ini tidak menyentuh dan memberikan kesejahteraan kepada rakyat Indonesia, khususnya kelas buruh, petani, dan juga buruh," Ungkap Suarno dalam orasinya.

Baca Juga: Kabar Buruk: Palestina Kembali Diserang Tentang Israel, Ini Sikap Kecaman Indonesia

Baca Juga: Mahasiswa KKN IAIN Ternate Gelar Aksi Protes Soal Kenaikan Harga BBM di Depan Kantor Gubernur Maluku Utara

"Krisis bahan pokok, minyak goreng, dan naiknya bahan bakar minyak (BBM) tidak terjadi secara tiba-tiba, tapi ada pihak-pihak tertentu yang terlibat didalamnya," Lanjut Suarno.

Mahasiswa tersebut masih tetap komitmen untuk tetap bertahan hingga mendekati waktu berbuka puasa ramadhan.

Namun disekitar pukul 05:55 WIT, kemudian terjadi gesekan hingga menyebabkan pihak kepolisian mengeluarkan penembakan Gas Air mata seperti dipantau langsung Suara Halmahera pada lokasi aksi tadi.

Baca Juga: Berkunjung Dengan Agenda Safari Ramadhan, Oki Setiana Dewi Terkesima Dengan Keindahan Maluku Utara

Baca Juga: Alhamdulillah, RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Telah disahkan Menjadi Undang-undang

Dengan demikian, sebagian mahasiswa yang menyampaikan pendapat didepan kantor wali kota Ternate tersebut ditahan polisi usai kekacauan itu terjadi.

Berikut adalah tuntutan Komite mahasiswa bersatu (KMB) :

#TURUNKAN HARGA BBM.

1. Tolak kenaikan harga minyak goreng.

2. Tolak kenaikan PPN 11%.

3. Stop perampasan ruang hidup.

4. Tangkap pelaku kekerasan seksual atas nama Jamal Bobero alias Amay.

5. Wujudkan jaminan sosial bagi seluruh rakyat.

6. PT Antam segera angkat kaki dari Halmahera Timur.

7. Hentikan operasi perusahan CV Azzahrakarya di desa Wailoba.

8. Tangkap dan adili jenderal-jenderal pelaku pelanggaran HAM.

9. Hentikan aktifitas pertambangan dan perkebunan monokultur di Maluku Utara.

10. Tarik Militer organik dan non-organik dari tanah papua.***

Editor: Risman Lutfi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah