Network
SUARA HALMAHERA - Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia yang sangat sekian lama akan menjadi jejak langkah sejarah semata ketika proses pembangunan ibu kota nagara baru ini di jalankan.
Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan karena persoalan pemukiman yang sudah padat dan pencemaran udara dan polusi yang makin meningkat.
Dengan perkembangan pembangunan kota saat ini memang tidak bisa di hindarkan dengan kepadatan pemukiman penduduk, polusi udara, dan pencemaran lainnya. Karena hampir seluruh sarana yang di pakai saat ini akan memproduksi pencemaran yang akan berdampak pada kesehatan dan perubahan iklim.
apakah dengan pemindahan ibu kota baru akan menjamin kesehatan masyarakat di lokasi ibu kota tersebut dan apakah dalam proses pembangunan tidak akan merusak lingkungan.?
juga apakah bisa menjamin tidak terjadi bencana tanah longsor, perubahan iklim, banjir dan masalah lainnya seperti yang terjadi di Jakarta. Sepenuhnya pasti belum bisa menjamin.
Seperti di lansir oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com Para aktivis lingkungan merupakan kelompok yang paling gencar menolak pembangunan ibu kota baru tersebut. Pasalnya, hal tersebut dapat mengakibatkan kehidupan hewan liar di wilayah tersebut terusik.
“Mereka khawatir ibu kota baru itu dapat mengganggu kehidupan orang utan, macan tutul, dan satwa liar lainnya yang tinggal di sana,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Interesting Engineering, Senin, 31 Januari 2022.
Yang menjadi ketakutan Pemindahan ibu kota negara baru dan proses pembangunannya akan berdampak pada kerusakan ekologi dan bencana alam lainnya, sehingga efek yang di dapatkan oleh rakyat bukanlah kebaikan tapi keburukan dan kerusakan lingkungan.
Pemindahan ibu kota negara Indonesia harus di pikirkan juga dalam pandangan ekologi agar tidak memunculkan masalah-masalah baru di kemudian hari.***
Disclaimer, Artikel ini sebelumnya pernah terbit di pikiran rakyat bekasi dengan judul: Soroti Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara, Media Asing: Hanya Akan Timbulkan Ancaman Lingkungan Baru
