Ibu Kota Negara Baru Indonesia Menghabiskan Biaya Trilunan

- 5 Oktober 2021, 20:05 WIB
Rancangan desain ibu kota baru Indonesia. Ekonom Emil Salim memberikan alternatif agar pemindahan ibu kota Indonesia tidak mengganggu penanganan pandemi Covid-19. /Instagram/@jokowi
Rancangan desain ibu kota baru Indonesia. Ekonom Emil Salim memberikan alternatif agar pemindahan ibu kota Indonesia tidak mengganggu penanganan pandemi Covid-19. /Instagram/@jokowi /Rancangan desain ibu kota baru Indonesia. Ekonom Emil Salim memberikan alternatif agar pemindahan ibu kota Indonesia tidak mengganggu penanganan pandemi Covid-19. /Instagram/@jokowi

 

SUARA HALMAHERA - Ibu Kota Negara Indonesia yang baru kini mendapatkan amatan dari berbagai kalangan.

Dana trilunan digelontorkan oleh Pemerintah untuk menyiapkan Ibu Kota Negara yang baru.

Anggaran itu berjumlah 500 trilun, maka tidak mungkin hanya dibiayai oleh Pemeritah, pasti ada keterlibatan asing. Ungkap Said Didu Mantan sekretaris Kementerian BUMN.

Baca Juga: Maling Uang Rakyat Ternyata Mantan Calon Walikota Ternate

Pihak asing merupakan sumber pembiayaan terbesar terhadap Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.

"Seingat saya yang disiapkan APBN hanya Rp89-90 triliun. Artinya tidak sampai 25 persen, hanya 20 persen dari APBN. Artinya sisanya adalah pembiayaan asing atau swasta," kata Said Didu dilansir Suarahalmahera.com dari Pikiran-Rakyat.com dari YouTube MSD.

Dari anggaran tersebut, proyek pembangunan dengan anggaran tersebut hanya bisa mencakup untuk membangun Istana Presiden yang baru, jalan, dan infrastruktur dasar.

Baca Juga: Pata Hati : Yuk Dengarkan Lagu Terbaru Mayudi Ayunda

"Ada kemungkinan penyediaan bersih pun dari swasta atau asing atau konglomerat. Gedung-gedung perkantoran sepertinya akan dibangun konglomerat atau perusahaan asing kemudian pemerintah akan menyewa di sana," ujar Said Didu.

Halaman:

Editor: Tahty Balasteng

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah