Rencana keinginan BASF ini diketahui lewat penyampaian Menteri Investasi merangkap Kepala Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai bertemu pihak BASF dalam kunjungan kerjanya ke Frankfurt, Jerman.
Bahlil bahkan mengaku, kalau lokasi yang dibidik BASF untuk mendirikan pabrik tersebut ada di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Tujuan BASF itu pun langsung direspon positif oleh Menteri Bahlil.
Baca Juga: Di Sini Cara Daftar BSU BPJS Ketenagakerjaan, Bantuan Cair Hingga Akhir 2021
Baca Juga: BSU Cair Rp1 Juta di Bulan Oktober 2021, Bagi Penerima Segera Cek Rekening Anda
"Kami akan dukung penuh rencana investasi BASF ini. Terkait perizinan dan insentif investasi, kami yang akan urus. Kita akan kawal terus sampai beres, " kata Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu. Dikutip dari ANTARA Selasa 12 Oktober 2021.
Bahlil pun mengatakan bahwa rencana investasi BASF tersebut sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia saat ini dalam mewujudkan hilirisasi industri.
Selain itu, Bahlil juga meminta agar investasi BASF tak hanya berhenti pada industri pemurnian nikel saja melainkan hingga pada produk akhir berupa komponen baterai listrik.
Markus Kamieth selaku anggota Board of Executive Director BASF dalam pertemuan terkait investasi telah menyampaikan apresiasi atas komitmen Kementerian Investasi/BKPM dalam memfasilitasi rencana investasi BASF di Indonesia.
Markus pun mengharapkan agar Kementerian Investasi/BKPM agar mendorong kawasan industri independen dalam penyediaan listrik secara proporsional dari energi terbarukan.