Jokowi Masih Tidur Saat Gempa di Sulawesi Barat, Tuding Andi Arief

16 Januari 2021, 08:27 WIB
Politisi Demokrat Andi Arief dan Presiden Jokowi. /Kolase ANTARA

SUARA HALMAHERA - Andi Arief Politisi partai Demokrat, tuding Presiden Jokowi masih tidur saat gempa Majene, Sulawesi Barat.

Ada pun Andi menyuruh agar Jokowi segera bangun, dan buat keputusan biar tak ada korban jiwa lebih banyak.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 magnitudo mengguncang Mamuju pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari.

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi disebut Otoriter oleh Ekonom Ini?

Andi Arief berharap kerusakan bangunan dan korban jiwa dari gempa agar secepatnya ditangani pemerintah Jokowi.

Harapan itu pun dituliskan oleh Andi Arief pada akun media sosial Twitternya, pada Jum'at, 15 Januari 2021. Sebagaimana dilansir Depok.pikiran-rakyat.com.

Artikel terkait juga diterbitkan Depok.pikiran-rakyat.com dengan judul : Tuding Jokowi Masih Tidur Saat Gempa Sulbar Terjadi, Andi Arief: Harus Ada yang Berani Bangunkan

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Dijuluki Sebagai Raja Utang

"Mudah-mudahan dampak gempa merusak "Sulbar" bisa ditangani dengan cepat," tulis Andi.

Menurut Politisi Partai Demokrat itu, pemerintah harus bertindak cepat menangani bencana alam seperti gempa bumi ini.

"Harus ada yang berani membangunkan Presiden Jokowi dari tidur jika terjadi gempa merusak malam hari. Agar ada tindakan cepat pemerintah dan menteri terkait," ujar Andi.

Lanjut Andi, jikalau pemerintah bergerak dengan cepat sejak malam hari pasca terjadi gempa, paginya langkah penyelamatan akan bisa dilakukan teratur.

"Pagi hari sudah ada langkah kongkret penyelamatan primer dan sekunder. Ujian terbesar itu ada di masa sulit," kata Andi.

Baca Juga: Menteri Keuangan Jokowi Diam Soal Utang Yang Terus Membengkak

Andi pun mengenang kembali peristiwa gempa di era 2004-2011. Saat itu, menurutnya bahwa semua musibah alam bisa diatasi dengan baik. Lembaga internasional dan warga dunia, bahkan belajar dari keberhasilan itu.

"Indonesia pernah masuk dalam "periode teror" gempa dan tsunami 2004-2011, semua teratasi dg baik di tengah keterbatasan. Lembaga internasional dan warga dunia banyak belajar dari keberhasilan itu. Mudah2an ini bukan "periode teror" kedua. Meski kalau datang tak bisa dihindari," ujar Andi.

Sebelumnya, telah tercatat pusat Gempa Bumi Regional IV Makassar kurang lebih 28 peristiwa gempa dan tersebar di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Namun ada dua gempa yang merusak, yang tercatat pertama bermagnitudo 5,9 terjadi pada hari Kamis, 14 Januari 2021 pukul 14.35 Wita.

Sedangkan yang kedua bermagnitudo 6,2 terjadi pada Jumat, 15 Januari 2021 pukul 02.28 Wita.

Dari yang dilaporkan bahwa sejumlah bangunan roboh akibat gempa 6,2 magnitudo dini hari. Dikabarkan 3 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka dan 2 ribu orang Mengungsi.***

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: PR Depok

Tags

Terkini

Terpopuler