Pemerintahan Jokowi Dijuluki Sebagai Raja Utang

- 15 Januari 2021, 15:27 WIB
Ekonom senior Indef, Didik Rachbini.
Ekonom senior Indef, Didik Rachbini. /Tangkap layar kanal Youtube Najwa Shihab./

SUARA HALMAHERA - Dalam acara diskusi daring Pergerakan Indonesia Maju bertajuk 'Outlook 2021: National Economic Outlook' pada Kamis 14 Januari 2021.

Prof Didik Rachbini Ekonom Senior INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) dalam pernyataannya di diskusi daring tersebut secara tegas, menjuluki pemerintahan Jokowi sebagai raja utang.

Pasalnya bahwa utang negara di masa pemerintahan Jokowi sejak tahun 2019 hingga kini terus bertumpuk, tak kunjung diantisipasi.

"Pemerintah ugal-ugalan. Sejak 2019 zaman Jokowi utang itu terus bertumpuk-tumpuk tidak pernah dikendalikan," ujarnya dalam diskusi daring Pergerakan Indonesia Maju (PIM) bertajuk 'Outlook 2021: National Economic Outlook' pada Kamis 14 Januari 2021. Dikutip SUARA HALMAHERA dalam GALAMEDIA.

Artikel terkait juga diterbitkan GALAMEDIA dengan judul : Sebut Pemerintah Ugal-ugalan, Ekonom Senior INDEF Juluki Pemerintahan Jokowi sebagai Raja Utang.

Dikatakan, bahwa utang di masa pemerintahan Jokowi yang terus membengkak itu bahkan ada yang disembunyikan, nyaris tidak dipermasalahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).  

"Ini disembunyikan Rp 921,5 triliun, tidak dibahas di DPR, tetapi yang dibahas Rp 446,3 triliun SBN (Surat Berharga Negara). Sedangkan Rp 475,2 triliun untuk membayar jatuh tempo," ungkapnya.

Menurutnya, negara di masa pemerintahan Jokowi ini makin otoriter.

"Negara ini makin otoriter, pada tahun 2020 tanpa persetujuan DPR tidak apa-apa, utang diteruskan hingga Rp 1530,80 triliun. Mengubah utang tidak ada woro-woro di DPR, senyap," imbuhnya. 

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah