SUARA HALMAHERA - Lewat diskusi daring secara virtual, Ekonom senior Didik Rachbini INDEF menyatakan bahwa Srimulyani Menteri Keuangan Jokowi itu ngerti, tapi Diam.
Menurutnya, bahwa utang di masa pemerintahan Jokowi sejak tahun 2019 terus bertumpuk dan tak kunjung diantisipasi.
"Pemerintah ugal-ugalan. Sejak 2019 zaman Jokowi utang itu terus bertumpuk-tumpuk tidak pernah dikendalikan," ujarnya dalam diskusi daring Pergerakan Indonesia Maju (PIM) bertajuk 'Outlook 2021: National Economic Outlook' pada Kamis 14 Januari 2021. Dikutip SUARA HALMAHERA dari GALAMEDIA, Jumat 15 Januari 2021.
Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Dijuluki Sebagai Raja Utang
Artikel terkait juga diterbitkan GALAMEDIA dengan judul : Sebut Pemerintah Ugal-ugalan, Ekonom Senior INDEF Juluki Pemerintahan Jokowi sebagai Raja Utang
Diungkapkannya, bahwa utang di masa pemerintahan Jokowi yang terus membengkak itu bahkan ada yang disembunyikan dan hal itu tidak dipermasalahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
"Ini disembunyikan Rp 921,5 triliun, tidak dibahas di DPR, tetapi yang dibahas Rp 446,3 triliun SBN (Surat Berharga Negara). Sedangkan Rp 475,2 triliun untuk membayar jatuh tempo," ungkapnya.
Tambahnya lagi, selain utang yang terus membengkak, negara di Pemerintahan Jokowi ini juga otoriter.
"Negara ini makin otoriter, pada tahun 2020 tanpa persetujuan DPR tidak apa-apa, utang diteruskan hingga Rp 1530,80 triliun. Mengubah utang tidak ada woro-woro di DPR, senyap," imbuhnya.