Warga Gane Menolak Provinsi Halmahera Raya, Mubes Fagogoru Syarat Kepentingan Elit

- 12 Oktober 2023, 15:55 WIB
Mubes Fagogoru ke V
Mubes Fagogoru ke V /Suara Halmahera/

Catatan ini bagian dari Risalah Lima Negeri yang direkonstruksi untuk tetap komitmen dalam menjaga ruang historis cultural agar tidak dibenturkan oleh kepentingan-kepentingan menghadapi momentum politik. 

Gane dan rakyatnya tidak ingin dijadikan komoditas dalam pusaran kepentingan elit dan kelompok tertentu. Secara moril masyarakat Gane memberikan apresiasi atas terselenggaranya Musyawarah Besar (Mubes) Fagogoru ke–V lahir dengan bijak mempersatukan, memperkuat hubungan cultural dan akan menepis kondisi sosial ekonomi di wilayah Halmahera Tengah dan Halmahera Timur.

Ada juga Acil yang merupakan perwakilan Mahasiswa Maffa dan Kebun Raja ikut berkomentar.

"Ia mengatakan, maklumat bangsa Fagogoru yang turut menyertakan pemekaran Kabupaten Gane Raya dibawa naungan provinsi Halmahera Raya nanti adalah bagian dari keuntungan segelintir elit politik yang sangat tidak demokratis. Lahkan secara internal Gane masi terjadi kontradiksi dan tidak ada pembicaraan soal ini meskipun sudah jauh-jauh hari isu pemekaran kabupaten Gane Raya itu sudah didengungkan tapikan dalam ruang lingkup yang berbeda. Masa tiba-tiba sudah main masuk di ruang lingkup yang lain. Secara geopolitik, ini jelas bukan murni kepentingan masyarakat. Ditambah lagi dengan alasan Wilayah PSN (Proyek Strategis Nasional) yang jelas-jelas ini politik transaksi yang memperluas gerbang bagi investor untuk mengeruk habis SDA di Halmahera dan khususnya wilayah Gane."

"Jadi, kita mesti berani untuk berkata tidak pada segala bentuk hal yang nantinya menyengsarakan hajat hidup orang banyak. Malangnya musuh kami sebagai generasi muda Gane adalah orang tua-tua kami sendiri."

Husen yang juga perwakilan kaum muda dari Desa Foya juga menuturkan begini.

"Sebagai pemuda gane merasa tidak tepat Kalaupun Gane dirangkul sebagai wilayah yang masukan pembentukan provinsi Halmahera raya, kerna bagi saya ada hal yg paling urjen yang harus di sikap dari hasil musyawarah Fagogoru, yakni masalah lingkungan, pendidikan, perampasan rungan hidup, sosial budaya, itu yang harus di bijaki, terlalu berlebihan dikalau digaungkan provinsi Halmahera raya sebagai kunci kesejahteraan rakyat, kita ketahui bersama bahwa permasalahan lingkungan marak terjadi di Halteng, perampasan rungan hidup di Haltim dll, ini yang harus di dorong oleh para bangsa Fagogoru."

"Sebagai pemuda gane juga merasa ada kekeliruan dan distorsi sejarah, oleh para senior- senior Gane timur, yang mengikuti sertakan serta mendeklarasikan bahwa gane timur ada bagian dari bangsa Fagogoru, kita ketahui bersama bahwa Fagogoru itu, di kenal dengan tiga wilayah, yakni Weda, Patani (Halteng)dan Maba (Haltim) tidak bangsa lain, apalagi Gane, kerna Gane pada catatan sejarah itu di kenal dengan bangsa lima negeri, buka. Tiga negeri. Prinsip kami menolak Gane dicaplok sebagai bagian dari Fagogoru dan dirangkul sebagai provinsi Halmahera raya."

Anak muda yang bernama Sefnat Tagaku asal Desa Lalubi turut memberikan sikapnya. 

"Kalau sya, prinsipnya bahwa Fagogoru tidak ada kaitan dengan jazirah Gane. Kami tidak mengganggu kegiatan Fagogoru, tapi jangan bawah-bawah daerah orang."

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x