Sadis, Radar Peringatan Dini China Dibangun Hanya dalam 2 Tahun Mampu Mendeteksi Rudal Balistik

- 20 April 2022, 13:24 WIB
Panel radar baru yang ada di provinsi Shandong timur China
Panel radar baru yang ada di provinsi Shandong timur China /Foto: Maxar Technologies/Maxar Technologies

SUARA HALMAHERA – China terus melakukan Modernisasi peralatan militer mereka, kabar terbaru, Beijing berhasil bangun radar peringatan dini atau yang dikenal Large Phased Array Radar (LAPR)

Radar peringatan dini LAPR China ini bisa  mendeteksi rudal balistik musuh.

LAPR China yang baru saja rampung dibangun ini terletak di puncak gunung Kabupaten Yiyuan, Provinsi Shandong, sekitar 70 mil tenggara ibu kota provinsi Jinan

Baca Juga: Tak Ada Tempat Bagi Volodymyr Zelensky, Ukraina Menjadi Neraka Baru

informasi keberadaan LAPR China tersebut diterbitkan di Google Earth melalui citra satelit komersial dari Maxar Technologies, lapor Eurasia times.

Radar yang dibangun pada 2019 ini untuk mengantisipasi rudal balistik kiriman, Korea, Jepang, AS bahkan sampai di rusia bagian Timur

Berdasarkan catatan dari Eurasia times, Beijing punya sekitar 4 situs LPAR dari berbagai sudut untuk memberikan peringatan dini dari negara-negara musuh

Baca Juga: Tindakan Represif Kepolisian Dalam Mengamankan Massa Aksi Ramai Diprotes Warganet

Baca Juga: Tangkap 4 Orang yang Perkosa Biawak, Polisi Hutan Bingung Mau Pake Hukum Apa untuk Menjerat Pelaku

4 Situs LPAR China adalah:

Radar peringatan dini di Provinsi Shangdong

Radar peringatan dini di Provinsi Zhejiang

Radar peringatan dini di Provinsi Heilongjiang

Radar peringatan dini Provinsi Xinjiang

Sebelumnya Beijing juga pernah membangun LPAR pertamanya di gunung Yiyuan diatas ketinggian 2.300 kaki di atas permukaan laut pada 2013 – 2-14 silam

LPAR pertama itu bisa menjangkau Taiwan, berdasarkan citra historis Google Earth dan terletak di 36°01′30″ LU, 118°05′31″ BT Radar berorientasi ke Selatan-Tenggara

Selain itu Baijing juga punya LPAR tambahan di Lin'an di Provinsi Zhejiang dan Provinsi Heilongjiang. Situs-situs ini memungkinkan liputan peringatan dini Jepang, Semenanjung Korea, dan Taiwan dari berbagai sudut.

Ada situs LPAR lain di Korla di Provinsi Xinjiang yang menyediakan cakupan peringatan dini di India.

LPAR terbaru tersebut menggunakan array fase aktif X-band dan memiliki jangkauan sekitar 4.000 kilometer untuk target 10 meter persegi.

Radar menyampaikan informasi ke sistem intersepsi Hongqi-19 melalui sistem kontrol, sehingga rudal dapat meluncurkan dan menghancurkan target yang masuk.

Sementara untuk radar peringatan dini korla Provinsi Xinjiang memiliki jangkauan 4.000 km yang dapat mencakup lebih banyak wilayah daripada seluruh India.

LPAR China Lebih Unggul dari punya AS

Selain memberikan peringatan terhadap peluncuran rudal balistik, LPAR juga dapat digunakan untuk pelacakan satelit dan pengawasan ruang angkasa secara umum.

Laporan menunjukkan bahwa Korla LPAR telah digunakan secara luas selama uji coba senjata anti-satelit (ASAT) China dan senjata luncur hipersonik.

LPAR China dikatakan sebanding dalam hal kemampuan dengan radar AN/FPS-115 Amerika yang ditemukan di jaringan Pave Paws AS yang dilaporkan dapat mendeteksi target dengan penampang radar 10 meter persegi pada kisaran 3.000 mil laut ( 5.600 km) dan dapat dibelokkan hingga 60 derajat dari sumbu pusat boresight array, memungkinkan setiap array untuk menutupi sudut azimuth 120 derajat.

LPAR adalah bagian integral dari peringatan rudal dan jaringan pelacakan ruang angkasa China yang juga mencakup semakin banyak sensor berbasis ruang angkasa dan jaringan radar over-the-horizon.

Institut Penelitian Teknologi Elektronik Nanjing China adalah salah satu organisasi utama untuk pengembangan LPAR.

Beijing pertama kali fokus pada teknologi peringatan dini dimulai pada awal 1960-an dan dapat ditelusuri kembali ke Proyek 640 yang diluncurkan pada tahun 1964, diprakarsai oleh Mao Zedong

Hal tersebut dilakukan Mao Zedong untuk mengantisipasi serangan nuklir yang mengancam pada waktu itu.

 “Jika ada tombak, pasti ada tameng,” demikian Filosofi dari Mao Zedong dilansir dari Eurasia Times 20 April 2022

LPAR pertama China adalah Tipe 7010 yang mulai beroperasi pada tahun 1974 yang terletak di Gunung Huangyang di Provinsi Hebei.

Menggunakan teknologi radar array yang dipindai secara elektronik pasif, bertujuan untuk memberikan Peringatan Dini Rudal Balistik atau BMEW dari pasukan strategis Rusia kepada Angkatan Udara China.

Beberapa klaim yang belum diverifikasi menunjukkan bahwa radar 7010 mampu secara akurat memprediksi jatuhnya Stasiun Luar Angkasa AS Skylab, titik peluncuran rudal balistik yang diluncurkan oleh Uni Soviet ke arah Pasifik dan titik jatuh satelit bertenaga nuklir Soviet Puing Kosmos 954.

Radar Type 7010 meletakkan dasar pengembangan LPAR China,  dan sejak saat itu Beijing telah berinvestasi besar-besaran dalam memajukan kemampuannya untuk kesadaran situasional strategis sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk melakukan serangan balik nuklir dan operasi konvensional.

Saat ini teknologi radar peringatan dini LPAR China telah berkembang pesat dinilai setara bahkan melampaui AS dan Rusia.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Eurasian Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x