Suara Halmahera- PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali dikejutkan dengan Insiden yang dialami oleh KA Turangga pada hari Jumat tanggal 5 2024 pukul sekitar 6:15 WIb
Insiden yang dialami oleh Kereta Api Indonesia yang bernama KA Turangga ini sedikitnya telah menewaskan tiga orang dan 28 lainnya alami luka-luka.
Kecelakaan KA Turangga ini bermula melintasinya dua Kereta Api yg berlawanan arah di jalur kereta Antara Stasiun Haurpugur dan Cicalengka, Jawa Barat.
Insiden kedua Kereta Api tersebut terjadi sekitar pukul 6.03 WIB.
Menurut Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengungkapkan via pesan teks bahwa korban meninggal dunia adalah “seorang masinis dan asisten masinis di KA Commuter Line."
Baca Juga: Prabowo-Gibran Janjikan Bebaskan Pajak Kepada Pelaku UMKM Baru
Korban lainnya adalah satu orang pramugara di KA Turangga.
Awal mula tabrakan antara Kereta Api Turangga dan Kereta Api lokal terjadi saat KA Turangga melintas membawa 287 penumpang dan akan mengakhiri perjalanan dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Stasiun Bandung.
Pada saat yang sama Kereta Api Lokal sedang membawa penumpang 191 orang dalam perjalanan dari Padalarang menuju ke Cicalengka.
Sampai saat belum diketahui penyebab kedua Kereta Api tersebut yang berada pada jalur berbeda bertemu pada satu jalur yang sama.
Disampaikan oleh Manajer KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanepi yang dilansir dari Pikiran Rakyat Subang.com kecelakaan kereta berada di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur terjadi pukul 06.03 WIB.
"Kejadian pukul 06.03 WIB di petak Jalur Cicalengka-Haurpugur, KA Turangga dan KA Lokal," kata Ayep.
Ayep melanjutkan Ayep Bhawa saat ini korban belum dapat diidentifikasi jumlahnya.
Baca Juga: Profil Budiman Sudjatmiko dan Alasannya Mendukung Prabowo Subianto pada Pemilu 2024
Namun, dia menyebut sudah ada empat ambulans membawa korban ke rumah sakit terdekat.
"Belum (luka atau meninggal dan identitas)," tambahnya.
Insiden Kereta Api Bandung makin menambah jumlah Terjadinya kecelakaan kereta api di Indonesia
Kini harusnya PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali melakukan evaluasi terhadap sistem dan kinerja beberapa kereta api yang ada.
Mengingat bahwa insiden seperti ini bukan pertama kalinya melainkan kesekian kalinya terjadi
Sangat diperlukan adanya komunikasi dan langkah yang serius yang intens antara Kemhub dengan pihak Kereta Api Indonesia (KAI) apabila tidak ingin kejadian yang akan terjadi lagi***