Baca Juga: Soal Fatia dan Haris, Rocky Gerung Menilai Jaksa Tidak Memiliki Pengetahuan Tentang Lingkungan
"Karena hal-hal itu gak bisa dipindahin ke kaki, dan hanya perempuan yang mengalaminya. Stigma bahwa perempuan urusannya cuma sumur, dapur, dan kasur mempersulit pilihan perempuan yang ingin fokus karir atau pendidikan. Karena seolah-olah itu mereka belum menjadi perempuan utuh kalau gak ngelakuin urusan-urusan domestik," Ucapnya.
Perempuan lulusan Amerika Serikat itu menguraikan, Urusan domestik yang sering dikenal dengan kata dapur, kasur, dan sumur yang melekat pada perempuan sebagai sebuah Kodrat itu sangat tidak pantas.
"Urusan domestik itu, sebenarnya bukan hal yang sifatnya kodrati. Karena perempuan dan laki-laki diharapkan mengerjakan urusan domestiknya bareng-bareng," Tegasnya.
Baca Juga: Putusan Terhadap Fatia dan Haris, Eko Prasetyo: Ini Lebih Keji Ketimbang Pengadilan Kolonial
"masak-masak, beres-beres, merupakan cara bertahan hidup yang penting untuk perempuan dan laki-laki. Dan kita harus lebih sadar bahwa penggunaan kata kodrat pada perempuan merugikan perempuan sendiri," Lanjutnya.***