Berdasarkan keterangan Syahril, masifnya kasus gagal ginjal akut di Indonesia disebabkan oleh cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang berada dalam obat sirop. Temuan tersebut dinilai berperan besar untuk menekan penyebaran kasus ini di tanah air.
"Setelah dilakukan penelitian, kami telah menyingkirkan penyebabnya sehingga kasus tidak bertambah," ucapnya.
Baca Juga: Konflik Internal Berlanjut, Bagaimana Nasib Twitter di Masa Depan?
Terkait adanya temuan campuran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol dalam obat sirop tersebut, pihak kepolisian pun melakukan investigasi lebih lanjut.
Hingga saat ini, kepolisian telah memeriksa sejumlah pihak yang terdiri dari 41 orang yang merupakan pihak terkait dan 10 saksi ahli. Namun proses penyelidikan masih jauh dari kata selesai.
BPOM diketahui terus memperbaharui daftar obat dan makanan yang mengandung senyawa berbahaya tersebut. Sejauh ini, produk obat-obatan yang mengandung senyawa kimia tersebut telah ditarik dari peredarannya.***