Suara Halmahera - Deputi Direktur Eksekutif Indekstat Rikola Fedri, mengatakan bahwa tren pemilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan yang signifikan dibandingkan Pemilu sebelumnya.
Menurut Rikola, apabila strategi kampanye yang terstruktur dan masif dari setiap masing-masing partai tidak mengalami inovasi maupun perubahan, maka besar kemungkinan 1 tahun kedepan atau Oktober 2023 tidak akan ada perubahan signifikan terhadap elektabilitas masing-masing partai.
"Jika trend ini terus berlanjut, besar kemungkinan hanya akan ada 7 partai politik yang akan lolos ke senayan pada pemilu 2024 nanti," ucap Rikola saat konferensi pers di Jakarta, Minggu, 6 November 2022.
Baca Juga: Menuju RI 1, PDI-P Akan Umumkan Calon Presidennya Tahun Depan
Rikola mengatakan, pihaknya telah melakukan survei tentang tren elektabilitas partai politik dalam kurun waktu 1 tahun terakhir pada Oktober 2021 hingga Oktober 2022).
Hasilnya adalah mayoritas partai politik cenderung tidak ada yang mengalami perubahan tren elektoral secara signifikan.
"PDIP dalam rentang margin error, tetap stabil di angka 21-23 persen, Gerindra mengalami peningkatan elektoral dari 9,1 persen di Oktober 2021 menjadi 12,5 persen per hari ini, sementara Golkar dan PKB cenderung stabil di rentang 9,0 persen-9,9 persen," tuturnya.
Baca Juga: BLINK Harap Tenang, YG Pastikan Jisoo BLACKPINK Baik-Baik Saja.
Rikola melanjutkan untuk tren elektabilitas Partai Demokrat dalam kurun waktu 1 tahun terakhir cenderung stabil di rentang 7,1-7,5 persen dan PKS 6,0 - 7 persen.