Problem Migrasi TV Analog, Pemilik MNC: Yang Untung Pabrik, Yang Rugi Rakyat Kecil

- 6 November 2022, 17:30 WIB
Terkait kebijakan pengehntian siaran analog, pemilik perusahaan konglomerat MNC Group Hary Tanoesoedibjo buka suara.
Terkait kebijakan pengehntian siaran analog, pemilik perusahaan konglomerat MNC Group Hary Tanoesoedibjo buka suara. /YouTube Daniel Mananta Network

Suara Halmahera - Pemilik Media Nusantara Citra (MNC) Group, Hary Iswanto Tanoesudibjo, mengaku aneh dengan kebijakan pemerintah mengenai migrasi siaran TV analog ke TV digital.

Sosok yang diketahui turut membawahi beberapa stasiun televisi nasional itu merasakan adanya kejanggalan dalam proses penetapan kebijakan pemerintah tersebut.

Melalui unggahan di media sosialnya, sosok yang akrab dengan panggilan Hary Tanoe itu mengatakan jika kebijakan tersebut hanya menguntungkan segelintir pihak saja.

Baca Juga: Banjir Semakin Sering di Kalimantan, Pemerintah: Tidak akan Ada Banjir di IKN 100 Tahun Mendatang

“Saat ini yang jelas sangat diuntungkan adalah pabrik atau penjual STB, karena pasti laku keras. Sebaliknya, yang dirugikan adalah masyarakat yang masih menggunakan TV analog yang pada umumnya rakyat kecil,” ungkapn Hary Tanoe sebagaimana yang dikutip dari akun instagram pribadinya @hary.tanoesoedibjo.

Pada postingan tersebut, ia turut memberikan beberapa poin protes keras terhadap penerapan kebijakan ASO oleh Kominfo.

“Saya merasa heran dengan ASO hanya wilayah Jabodetabek dengan alasan perintah UU,” kata Hary Tanoe.

Baca Juga: Pembangunan Nasional Tidak Merata, BPIP: IKN Bisa Jadi Solusi.

Pasalnya, menurut Hary Tanoe, dasar hukum yang digunakan Kominfo untuk melaksanakan ASO yakni UU Cipta Kerja sudah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Halaman:

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Sumber: Akun instagram @hary.tanoesudibjo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x