Pertama, Indonesia melakukan langkah cerdik menggandeng perusahaan pengeboran minyak Rusia Zarubezhneft untuk mengeksplorasi minyak bumi di sana bersama Jakarta.
Kepala Zarubezhneft, Sergei Kudryashov dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya-24 mengatakan blok itu sekarang pada tahap eksplorasi geologi dan dua sumur yang berhasil telah dibor.
"Anjungan tersebut saat ini sedang bersiap untuk dipindahkan ke titik dan memulai pengeboran," kata Kudryashov.
Kebetulan Zarubezhneft ingin melakukan proyek raksasa dengan menghubungkan Blok Tuna Indonesia dengan klaster ladang minyak PetroVietnam.
Sehingga nantinya di Natuna Utara dan Vietnam akan ada pengeboran minyak milik Rusia.
Bila ada unsur China di sana mengganggu maka bakal berurusan pula dengan Rusia.
China pernah kena getahnya gegara menyepelekan cara cerdik Indonesia ini.
Pada 20 Agustus 2021 lalu misalnya, ada coast guard China mengganggu pengeboran Zarubezhneft di Natuna.
Rusia mencak-mencak mengetahui hal ini karena menyangkut kepentingan
"Kapal China ikut campur pengeboran Harbour Energy yang sedang berlangsung di blok Tuna di Laut Natuna lepas pantai Indonesia.