SUARA HALMAHERA - Kondisi masyarakat hari ini sangat meresahkan, karena kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng.
Sebagian warga yang ingin mendapatkan minyak goreng, maka harus lakukan antrian yang cukup lama.
Tidak hanya melakukan antri saja, sebagian warga bahkan saling rebutan minyak goreng seperti video yang tersebar di media sosial.
Baca Juga: SK Yang di Keluarkan Lurah Sulamadaha Tentang Pembentukan Panitia Sepak Bola Kini Menuai Polemik
Dalam postingan video tersebut terlihat semlah ibu-ibu yang rebutan minyak, hingga Satpol PP yang melakukan penjagaan merasa kewalahan, di lansir dari unggahan akun Instagram @andreli_48.
Namun, situasi hari ini yang di anggap kelangkaan minyak goreng, kemudia di respon oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
Tulisan ini disadur dari Pikiran Rakyat pada Artikel Berjudul: Mendag Lutfi Imbau Masyarakat Tak Panic Buying soal Minyak Goreng: Beli Secukupnya.
Baca Juga: Manchester United VS Tottenham Hotspur di Liga Inggris 2021-2022; 3 Gol Fantastis Cristiano Ronaldo
Dalam kesempatan itu, Mendag Lutfi juga menegaskan bahwa para pelaku penimbunan minyak goreng akan ditindak tegas.
Hal itu lantaran menurutnya penimbunan bisa mengakibatkan harga bergejolak di tengah surplusnya pasokan daerah.
Lutfi menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok minyak goreng.
Baca Juga: Tersangka Sebagai Teroris: Dokter Sunardi di Tembak Densus 88
Dia menuturkan bahwa pemerintah akan terus menjaga ketersediaan pasokan minyak goreng untuk masyarakat.
"Pemerintah saat ini terus mendorong pemerataan distribusi minyak goreng di seluruh Indonesia, mengingat pasokan minyak goreng sebenarnya sudah cukup melimpah," ujarnya.
Dia pun menilai bahwa tindakan panic buying terhadap minyak goreng merupakan bagian dari sikap egois yang hanya memikirkan diri sendiri tanpa peduli dengan masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: Komentar Jokowi Soal Konflik Rusia dan Ukraina; bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusian
Menurutnya, panic buying bisa berdampak negatif, khususnya dalam menjaga ketersediaan minyak goreng di pasaran.
Selain itu, kata Mendag, panic buying bisa membuat produksi dan distribusi minyak goreng tidak berjalan lancar sehingga terus terasa kurang di pasaran.
"Bagaimana pun juga, kapasitas produksi minyak goreng kan terbatas dan tidak sebanding dengan pembelian masyarakat, apalagi kalau panic buying yang akan mengambil banyak stok di pasar," katanya seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Sabtu, 12 Maret 2022.*** (Yunita Amelia Rahma/Pikiran Rakyat).