Kelangkaan Minyak Goreng, Irma Suryani Chaniago : Pemerintah Tidak Becus

- 12 Maret 2022, 19:03 WIB
Irma Suryani Chaniago menegaskan Pelni tidak pernah melarang pengajian atau memberikan ceramah di masjid.
Irma Suryani Chaniago menegaskan Pelni tidak pernah melarang pengajian atau memberikan ceramah di masjid. /Tangkapan layar YouTube/TvOneNews

"Jadi gini loh, belajar dong dari Malaysia Kenapa Malaysia bisa Rp8.000? kita sudah Rp14.000 masih ngomong lagi bahwa itu kemurahan," ujar Irma Suryani Chaniago.

Dia pun menekankan jika masalah minyak goreng tidak kunjung selesai, para produsen besar sebaiknya ditutup.

"Lah itu empat produsen, empat pabrik minyak goreng terbesar di Indonesia itu tutup semua aja itu! karena mereka gak bertanggung jawab," kata Irma Suryani Chaniago.

Dia menuturkan bahwa produksi minyak goreng dalam negeri saja sebesar 5,6 juta ton, dengan stok awal pada tahun 2021 mencapai 576.000 ton.

"Kemudian minyak goreng yang dibutuhkan nasional selama satu tahun 5,56 juta ton, lah terus kalau kurang itu dari mana ceritanya? kan harusnya nggak kurang terus kok bisa kurang?," tutur Irma Suryani Chaniago.

Terkait permasalahan tersebut, dia mempertanyakan siapa pihak yang salah dalam mengatur minyak goreng ini.

"Nih yang yang bodoh yang ngatur atau gimana? saya nggak ngerti nih," ujar Irma Suryani Chaniago.

Meski menjadi bagian dari partai koalisi pemerintah, dia tanpa segan memberikan kritik pedas kepada Kementerian Perdagangan terkait permasalahan ini.

Menurutnya, apa yang terjadi saat ini tidaklah benar, sehingga tidak layak untuk dibela.

"Saya ini dari partai koalisi pemerintah, saya nggak peduli ngomong seperti ini karena memang gak bener, kalau masih ada yang bela-belain menurut saya mereka gak ngerti dia bahwa rakyat Indonesia hari ini sangat kesulitan di tengah pandemi nggak punya uang harus harus beli minyak goreng yang harganya selangit," tutur Irma Suryani Chaniago.

Halaman:

Editor: Sadam AB

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah