Minyak Goreng Langka dipasaran, Dirjen Kemendag Katakan Hal Tersebut Setingan

- 12 Maret 2022, 17:41 WIB
Mengapa Minyak Goreng Langka? Ini Alasan yang Diungkapkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
Mengapa Minyak Goreng Langka? Ini Alasan yang Diungkapkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi /Antara/Jessica Helena Wuysang/

SUARA HALMAHERA – minyak goreng dipasaran mengalami kelangkaan, pihak Kemendag mengungkapkan hal tersebut setingan

minyak goreng dibuat seolah-olah langka, hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan

Oke Nurwan meyakini, jika ada kelangkaan  minyak goreng saat ini, hal tersebut adalah setingan dari oknum tertentu, yang sengaja dibuat-buat

Baca Juga: Indonesia Bikin Negara-negara Asia Tenggara Panas Dingin Pasca Menadatangani Pengadaan Jet-jet Tempur Canggih

Baca Juga: Ukraina Klaim Rusia Sengaja Targetkan Warga Sipil, Rusia Jawab Itu Propaganda dan Fitnah yang Keji

"Memang di sini ada suasana seolah-olah langka minyak goreng yang ada di masyarakat,” terang Oke Nurwan , Jumat, 11 Maret 2022 dilansir dari Pikiran Rakyat

Menurut Oke Nurwan, minyak goreng yang beredar saat ini adalah sesuai dengan harga yang diputuskan oleh pemerintah

“Sebetulnya kelangkaan yang diburu masyarakat saat ini adalah sesuai dengan apa yang diputuskan pemerintah, yaitu harga minyak goreng dengan harga terjangkau," kata Oke Nurwan

Minyak Goreng yang beredar di pasaran saat ini sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Yaitu minyak goreng premium yang harganya Rp14.000 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng curah yang ditetapkan oleh pemerintah dengan harga eceran tertinggi Rp11.500 per liter atau setara dengan Rp12.800 per kilo," tutur Oke Nurwan.

Sementara itu, di wilayah Kendari, Sulawesi tenggara harganya mencapai Rp70.000, dimana pembeli harus mengantri berjam-jam

Masyarakat meradang, harga tersebut merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, harga 70.000 adalah harga di sejumlah pasar tradisional, Kendari.

"Ini sudah harga gila-gilaan, dan sangat aneh sekali karena daerah kita selain penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, juga produk kelapa ditemukan dimana-mana, tapi anehnya kok minyak goreng langka," kata Kiki salah seorang ibu rumah tangga di Kendari, Kamis, 10 Maret 2022 dari Antara

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, sejak Rabu, 9 Maret 2022 kemarin, telah menegaskan bahwa stok kebutuhan minyak goreng dinyatakan cukup untuk kebutuhan masyarakat

"Kami tegaskan bahwa stok minyak goreng melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Mendag

Akui Minyak Goreng Masih Harga Tinggi

Dilain sisi Oke Nurwan mengakui bahwa, minyak goreng curah masih dijual dengan harga yang tinggi

"Ada yang Rp18.000, dan saya masih mendapatkan di lapangan ada yang minyak goreng curah di atas harga sampai Rp 17.000, 18.000," ucap Oke Nurwan.

Harga kisaran Rp16.000 menurut Kemendag merupakan harga yang normal, mengingat sebelumnya harga di pasaran rata-rata berada di Rp20.000.

"Sebetulnya ini Seharusnya normal saja, karena sebelum ada keputusan itu pada 1 Februari itu bahwa minyak goreng itu masih dilepas ke mekanisme pasar.

Sehingga bahan baku minyak goreng itu tergantung dari CPO internasional, dimana pada saat itu harga CPO internasionalnya adalah sekitar Rp15 ribuan dan minyak gorengnya itu berkisar di Rp20.000," ujar Oke Nurwan.

Pernyataan  dari Mendag Lutfi, bahwa per 8 Maret 2022 stok minyak goreng secara nasional telah memenuhi kebutuhan nasional.

Dirnya mengungkapkan bahwa stok sebanyak 415.787 ton dari skema domestic market obligation (DMO) telah didistribusikan ke pasar.

“Sebanyak 415.787 ton atau sekitar 72,4 persen dari DMO yang terkumpul sudah didistribusikan ke pasar dalam bentuk curah maupun kemasan hingga 8 Maret 2022,”

Dengan terpenuhinya kebutuhan suplai minyak goreng ini diharapkan harga akan stabil.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah