Network
SUARA HALMAHERA - Konsidi Krisis minyak goreng yang kini masih melanda rakyat Indonesia dan sejumlah wilayah dikabarkan masih kesulitan.
Dengan situasi semacam ini, pemerintah Indonesia harus turut prihatin apa yang telah dirasakan oleh masyarakat secara umum.
Baru-baru ini dikabarkan jika Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendagri) mengakui telah terjadi kebocoran dengan menjual minyak goreng murah sebanyak ratusan ribu liter ke luar negeri.
Baca Juga: Wow, Momen Romantis Alshad Ahmad dan Tiara Andini Buat Baper Netizen
Baca Juga: Minyak Goreng Langka dipasaran, Dirjen Kemendag Katakan Hal Tersebut Setingan
Kebijakan pemerintah ini kemudia di komentar oleh banyak orang, karena tindakan seperti itu seakan membiarkan masyarakat Indonesia kesulitan.
Apalagi dengan melewati beberapa hari lagi bulan ramadhan akan tiba, ini akan menjadi kemerosotan minyak goreng pada bulan puasa tahun ini.
Tulisan ini disadur dari Pikiran Rakyat Depok pada Artikel Berjudul: Kemendag Akui Jual 415 Juta Liter Minyak Goreng Murah ke Luar Negeri, Berlian Idris: Bubar Aja Udah!
Baca Juga: Tersangka Sebagai Teroris: Dokter Sunardi di Tembak Densus 88
Pengakuan Mendag ini lantas menimbulkan polemik di tengah masyarakat luas. Salah satu pihak yang memberikan komentarnya yakni Berlian Idris.
Dokter sekaligus pegiat media sosial ini menyoroti pernyataan Kemendag yang sebelumnya menuding ada warga yang menimbun minyak goreng.
Namun kini, ia menyayangkan pengakuan Kemendag yang menyebut ada jutaan liter minyak goreng murah yang dijual ke luar negeri.
Baca Juga: Aset Berupa Mobil dan Rumah Mewah Milik Indra Kenz Telah di Sita Polisi
“Abis nuduh warga nimbun, skrg ngaku migor murah dijual ke luar negeri. Bubar aja udah,” tulisnya seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Kamis, 10 Maret 2022.
Diketahui lebih lanjut, kebocoran distribusi itu, menurut Mendag Lutfi, disebabkan karena minyak goreng harga murah itu sebagian disalurkan ke industri.
Selain itu, minyak goreng murah tersebut juga diselundupkan ke luar negeri, mengikuti harga internasional yang relatif tinggi ketimbang harga jual domestik.
Tak cukup sampai di situ, jelas dia, kebocoran distribusi itu juga terjadi pada alur distribusi di tingkat D1 dan D2.
Mendag mengatakan, masih ada sejumlah spekulan di dalam negeri yang menahan pasokan sambil menunggu pemerintah untuk mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng hasil DMO tersebut.*** (Muhammad Faisal Akbar/Pikiran Rakyat Depok).
Disclaimer: artikel ini telah mengalami perubahan pada judul 'Krisis Minyak Goreng: di Sebabkan Kemendagri Menjual 415 juta liter ke Luar Negeri', Redaksi mohon maaf atas kesalahan tersebut.
