SUARA HALMAHERA - Siapa yang tidak kenal Mahasiswa, Identitas Heroik yang selalu dilekatkan padanya. dari Munambangkan Rezim hingga jadi Kacung Rezim.
Heroisme dan Kepahlawanan Mahasiswa mungkin sudah pekik ditelinga masyarakat, dari penyambung lidah rakyat hingga menjadi penjilat ludah sendiri.
Tak terbilang, sejak kemerdekaan 45 sampai di era Reformasi, Mahasiswa selalu menunjukan kekritisannya pada Rezim yang tidak berpihak pada rakyat.
Baca Juga: Terseret Banjir, Seorang Anak Yatim ditemukan Tak Bernyawa
Dari Era Orde Lama Soekarno sampai Era Orde barunya Jokowi, Mahasiswa selalu tampil terdepan menanggapi kebijakan Rezim yang mengorbankan kehidupan rakyat Indonesia.
Mulai dari Demokrasi Parlementernya Presiden Soekarno yang dianggap melanggengkan Otoriterianisme, Rezim Soeharto yang Anti demokrasi, hingga kebijakan UU Omnibus Law Presiden Jokowi yang berpihak pada Kapitalisme-Neoliberal.
Tak perlu dihitung lagi, Mahasiswa lah yang paling nyaring suara dan Kritisismenya.
Baca Juga: Minim Perhatian Pemerintah, Kehidupan Guru masih Jauh dari Kata sejahtera
Namun, Sejarah selalu memiliki Dua pengertian kata Marx, yang satu sebagai Tragedi dan yang kedua sebagai Lelucon.