9 Kali Erupsi Gunung Api Anak Krakatau Pada Jumat, 4 Februari 2022

- 5 Februari 2022, 09:36 WIB
Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda sepanjang Jumat, 4 Februari 2022 alami erupsi sebanyak 9 kali.
Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda sepanjang Jumat, 4 Februari 2022 alami erupsi sebanyak 9 kali. /Dok: PVMBG

SUARA HALMAHERA-Erupsi Anak Krakatau terjadi dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

Sementara bukan hanya menjadi kekhawatiran di kalangan masyarakat, (PVMBG) mencoba untuk memantau aktivitas anak gunung tersebut. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi itu terjadi pada waktu yang cukup berdekatan.

Baca Juga: BMKG Menyebutkan Gempa 5,5 di Banten Tidak Berpotensi Stunami

Kesembilan erupsi tersebut secara berturut-turut terjadi pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB.

Erupsi Anak Krakatau terjadi dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

Informasi tersebut disampaikan Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. 

 

Sebagaimana di lansir oleh pikiran rakyat.com ia menyatakan 

Baca Juga: Kasus Anggota DPR RI, Arteria Dahlan : Begini Alasan Kepolisian Tak Dapat Melanjutkan

"Berdasarkan pemantauan visual oleh PVMBG, terdapat indikasi bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam," tuturnya.

Adapun kegempaan gunung Anak Krakatau sendiri telah terjadi sejak 16 Januari - 4 Februari 2022.

Data pemantauan secara visual dan instrumental pun mengindikasikan bahwa gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi.

"Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava," ucap Abdul Muhari.

Tidak hanya itu, Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif.

Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.

"Saat ini tingkat aktivitas gunung api Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 2 km dari kawah aktif," ujar Abdul Muhari.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG.

Sementara terkait video erupsi yang beredar di media sosial saat ini, BNPB juga memberikan klarifikasi.

"Saat ini beredar video-video erupsi gunungapi Anak Krakatau tahun 2018 yang seakan-akan merupakan kondisi gunung api tersebut saat ini. 

BNPB mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dan meneruskan berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas gunungapi Anak Krakatau, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang," tutur Abdul Muhari.***

 

Disclaimer : Sebelumnya artikel ini pernah di muat oleh Pikiran Rakyat.com dengan judul : Gunung Anak Krakatau Erupsi 9 Kali, Tinggi Abu Vulkanik Mencapai 1.000 Meter.

Editor: Sadam AB

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x