Presiden Jokowi: Junta Militer Myanmar Harus Hentikan Pembunuhan dan Bebaskan Tapol, HNW: Termasuk Rohingya

- 25 April 2021, 06:58 WIB
Presiden Joko Widodo Di KTT Asean Soal Masalah Junta Militer Myanmar
Presiden Joko Widodo Di KTT Asean Soal Masalah Junta Militer Myanmar /twitter @menlu_ri/

SUARA HALMAHERA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT Asean), yang dilangsungkan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu, 24 april 2021 menghadirkan petinggi negara asean.

Salah satu yang hadir adalah Pemimpin Junta Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi meminta agar junta militer Myanmar harus di hentikan pembunuhan dan bebaskan tapol,

Semnatar aitu mengapi pernyataan presiden Joko Widodo, Hidayat Nur Wahid kemudian memberikan tanggapan bahwa hal tersebut termasuk masalah rohingya.

“Di KTT ASEAN: Kekerasan di Myanmar Harus Dihentikan,Dialog Inklusif dan Pelepasan TaPol. Tentu di dalamnya jg yang terkait dg masalah Rohingya,” tulis Hidayat Nur Wahid pada akun twitter @hnurwahid 25 April 2021.

Lebih lanjut Hidayat Nur Wahid menyampaikan, penyelesaian masalah harus komprehensif dan adil, dan dia juga mengatakan hal tersebut perlu pengawalan agar berjalan dengan efektif.

“Sbg bagian dari penyelesaian masalah secara komprehensif dan

pernyataan Hidayat Nur Wahid soal KTT Asean dan Rohigya
pernyataan Hidayat Nur Wahid soal KTT Asean dan Rohigya
adil. Penting dikawal agar efektif” tulis Hidayat Nur Wahid dikutip suara Halmahera  25 April 2021.

 

Dalam pertemuan KTT Asean, Indonesia meminta 3 hal pada pemimpin militer Myanmar, hentikan kekerasan, segera adakan dialog inklusif dan keterbukaan akses bantuan kemanusiaan.

Ketiga pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di hadapan para petinggi asean dan langsung pada Pemimpin Junta Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing

Halaman:

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah