PAN Menolak Pembentukan Koalisi Poros Partai Islam

- 17 April 2021, 15:46 WIB
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi tegaskan bahwa PAN tak akan ikut pembentukan koalisi poros Partai Islam.*
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi tegaskan bahwa PAN tak akan ikut pembentukan koalisi poros Partai Islam.* /Instagram/@vivayogamauladi17

SUARA HALMAHERA - Viva Yoga Mauladi selaku Wakil Ketua Umum DPP PAN menegaskan bahwa partainya menolak pembentukan koalisi poros partai Islam.

Dia juga mengingatkan kepada semua pihak agar berhati-hati menggunakan politik identitas atau politik berbasis agama, apalagi dijadikan sebagai 'merk jualan' ke Rana publik.

"Meskipun ciri/identitas khas partai politik atau ideologi politik partai telah dijamin di Undang Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, namun kita harus hati-hati menggunakan politik identitas berbasis agama sebagai merk jualan ke publik," kata Viva Yoga di Jakarta. Dikutip dari ANTARA, Sabtu 17 April 2021.

Viva menilai bahwa simbol-simbol agama sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam turbulensi politik karena menurutnya akan terjadi keretakan kohesivitas sosial serta dapat menganggu integritas nasional.

Dia pun mencontohkan terkait beberapa kasus di pilkada dan pilpres adalah sebagai bukti serta fakta yang seharusnya menjadi pelajaran sejarah bagi bangsa Indonesia.

"PAN tidak ingin kondisi seperti itu akan terulang lagi. Adanya gerakan untuk menghidupkan wacana Poros Islam di pemilu 2024 yang dilakukan oleh PPP dan PKS, PAN memberikan apresiasi atas sikap politik tersebut sebagai bagian dari ijtihad politik PPP dan PKS namun kami tidak akan ikut wacana Poros Islam," ujarnya.

Dia juga menjelaskan, bahwa wacana pembentukan poros politik berbasis agama hanya akan melahirkan antitesa poros lain berbasis non-agama. Kondisi politik yang demikian tentunya menjadi ahistoris, tidak akan produktif bagi kemajuan bangsa.

Yang juga merupakan Juru bicara PAN itu, dalam kesempatannya lagi menyarankan bahwa sebaiknya wacana tersebut diarahkan pada ide dan gagasan untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan juga sumber daya manusia unggul.

"Selain itu memperbaiki kesehatan dan perekonomian nasional, membangun kedaulatan pangan agar tidak impor, membangun militer yang modern, dan tema lainnya yang bermanfaat buat kecerdasan bangsa," ujarnya.

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x