Perampasan Tanah dan Penggusuran Berskala Besar Terjadi Sepanjang Tahun 2020

- 10 Januari 2021, 10:54 WIB
ILUSTRASI hutan alami dengan hasil penggalian batu bara.*
ILUSTRASI hutan alami dengan hasil penggalian batu bara.* /pixabay

"Namun, penurunan tersebut tidak siginfikan hanya 14%, tidak sebanding dengan minusnya pertumbuhan ekonomi yang penurunannya mencapai 200%," kata KPA

Baca Juga: Presiden Amerika serikat Donald Trump di Blokir oleh Facebook dan Twitter

KPA memaparkan, bahwa dari keseluruhan konflik sebanyak 69% terjadi di dua sektor klasik.

"Dari keseluruhan konflik, sebanyak 69%-nya terjadi di dua sektor klasik, yaitu perkebunan dan kehutanan. Di Sektor Perkebunan, berdasarkan pemilikan badan usaha, konflik akibat Perkebunan BUMN sebanyak 12 kasus dan perkebunan swasta sebanyak 106 kasus. Sementara jika berdasarkan komoditasnya, perkebunan sawit sebanyak 101 letusan. Selanjutnya diikuti perusahaan perkebunan komoditas tebu, karet, teh, kopi, dan lainnya," papar KPA.

Untuk di sektor kehutanan letusan konflik agrarianya sepanjang tahun 2020.

Baca Juga: Aksi 1998 di Indonesia Jadi Panutan Amerika

"Di sektor kehutanan, letusan konflik agraria sepanjang tahun 2020, terjadi akibat aktivitas perusahaan-perusahaan Hutan Tanaman Industri atau HTI sebanyak 34 letusan konflik, hutan lindung 6 konflik, dan perusahaan HPH sebanyak 1 konflik," ungkap KPA dalam paparannya.

Dan sektor-sektor lainnya sebagaimana yang sudah disebutkan KPA dia atas dengan angka letusan konflik terjadi di sepanjang tahun 2020.

KPA menyebutkan bahwa letusan-letusan konflik agraria di semua sektor sepanjang tahun 2020, bahwa sering diikuti tindakan kekerasan dan kriminalisasi.

Baca Juga: Penyanyi Berdarah Halmahera Timur Ini, Rilis Lagu Sio Mama

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x