Suara Halmahera - Kelompok masyarakat yang menjuliki dirinya sebagai Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) telah menggelar unjuk rasa di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/11/2022).
Diketahui salah satu anggota dari gerakan ini adalah Persaudaraan Alumni (PA) 212. Aksi demo yang kemudian viral di berbagai media sosial sebagai demo 411 ini diikuti oleh sekitar 750 orang.
Pada aksi tersebut, Habib Hanif Abdurrahman Al-Attas, memimpin massa aksi di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Dalam orasinya, Hanif menyampaikan tiga tuntutan aksi demo tersebut.
Baca Juga: Gelar Fansmeeting Perdana di Jakarta, Kim Sejeong: Aku Kangen Kalian, Jinjja!!
Berikut daftar tuntutan yang disampaikan dalam aksi yang digelar sejak siang Pukul 13.00 WIB ini.
pertama, meminta pemerintah harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kedua, meminta pemerintah menurunkan harga kebutuhan dasar sehari-hari.
Ketiga, meminta pemerintah untuk menegakkan hukum secara adil.
"Tuntutan ini bukan kepentingan kyai atau tokoh-tokoh di sini, tapi kepentingan rakyat," Tandas Hanif di depan massa aksi, Jumat (4/11/2022).
Hal tersebut cukup bersebrangan dengan isu yang ramai di berbagai media, bahwa isu tersebut bermaksud untuk menurunkan Jokowi dari Kursi Kepresidenan Indonesia karena problem ijazah palsu.
Baca Juga: Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut, Said Aqil Siroj Minta Pemerintah Awasi Produk Kimia Lebih Ketat
Dalam orasinya, Hanif turut menyatakan satu-satunya alasan mereka ingin menurunkan Jokowi jika presiden mengacak-acak negeri ini dan membuat masyarakat susah.
"Kumpulnya kita pada siang hari ini adalah menjawab Bhinneka Tunggal Ika. Kalau rakyat susah, agama apa pun akan susah,"
"Maka dengan hormat, sebagaimana Tap MPR, supaya presiden mengundurkan diri. Kami tidak akan diam kalau negeri ini diacak-acak," pungkasnya.
Baca Juga: Alarm Krisis Global! IEA : Eropa akan Kembali Alami Krisis Gas Tahun Depan
Sebelumnya, rombongan massa aksi 411 long march dari Masjid Istiqlal ke kawasan Patung Kuda, Thamrin, Jakarta Pusat.***