Suara Halmahera - Badan Energi Internasional Eropa (IEA) kembali tegaskan bahwa Benua Biru tersebut belum keluar sepenuhnya dari krisis energi gas alam.
Ketergantungan terhadap produksi gas milik Rusia adalah problem nyata. Meskipun harga gas dunia menyambut musim dingin yang cerah ini terbilang murah.
"Dengan cuaca yang cukup cerah baru-baru ini dan harga gas yang lebih rendah, ada bahaya dari rasa berpuas diri yang terlihat dalam percakapan seputar pasokan gas Eropa, tetapi kita sama sekali belum keluar dari masalah," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol dikutip dari Antara, Jumat 4 November 2023.
Baca Juga: Aktor The Queens Umbrella Moon Sang Min Kagum Pada Kim Hye Soo, Sampai Minta Foto Bareng
Menurut Badan Internasional itu, Eropa berpotensi kekurangan gas alam sebanyak 30 miliar meter kubik (bcm) pada musim panas yang penting untuk mengisi kembali tempat penyimpanan gasnya pada 2023 mendatang.
Menurut IEA, pemerintah negara-negara Eropa perlu mengambil tindakan segera untuk mengurangi konsumsi gas di tengah ancaman krisis energi global
"Eropa perlu mengambil tindakan segera demi menghindari risiko kekurangan gas alam tahun depan," kata IEA.
Diketahui, pada saat ini kapasitas tempat-tempat penyimpanan gas di Uni Eropa (EU) kini telah 95 persen terisi.