Kampanye Jokowi 3 Periode Ada Campur Tangan Intelijen, Kekuasaan Bermain di Level Bawah Itu Membahayakan

21 Maret 2022, 11:18 WIB
Relawan Jokowi Cirebon raya deklarasi mendukung penuh kepemimpinan Joko Widodo. /Kabar Besuki/

SUARA HALMAHERA - Isu Jokowi 3 Periode disebutkan ada keterlibatan intelijen, bahkan dinilai kekuasaan juga bermain.

Selain itu, dikabar kalau relawan mereka diberbagai daerah juga tengah melakukan kampanye Jokowi 3 Periode.

Jadi isu Jokowi 3 Periode diduga ada campur tangan intelijen dan juga relawan orang nomor satu itu tetap ingin mempertahankan kepemimpinan yang sudah ada.

Namun hal hal itu dibatasi dengan UU 1945 yang mensyaratkan kepemimpinan hanya maksimal dua periode saja 

Dilansir dari Pikiran Rakyat, Senin 21 Maret 2022, bahwa kampanye relawan Jokowi tersebut malah membuat nama Luhut Binsar Pandjaitan disinggung.

"Kita bisa membayangkan, operasi ini bukan dari pak Luhut karena pasti template yang dimiliki agak berbeda. Pak Luhut kan selalu melakukan operasi yang agak sembunyi kemudian tiba-tiba muncl dengan ide besar," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Sebelumnya, artikel ini diterbitkan oleh Pikiran Rakyat dengan judul: Relawan Jokowi Kampanye Tiga Periode, Nama Luhut Pandjaitan Diungkit

Dinilai Rocky Gerung, kampanye yang dilakukan relawan Jokowi tersebut ada campur tangan dari intelijen yang dianggap sedang melakukan cek ombak terkait usulan tersebut.

"Sangat mungkin ini akan berlanjut sampai ke sektior lain. Ini baru masyarakat, nanti bisa ada akademisi dan koran-koran misalnya," ujar Rocky Gerung.

Meskipun demikian, untuk memastikan hal tersebut, Rocky Gerung menyebutkan jika butuh dilakukan analisis.

"Tetap sekali lagi, ketegangan politik itu tidak terhindarkan karena semua institusi yang potensial untuk mengatur kekuasaan bermain di level bawah itu membahayakan kita, karena kita enggak tahu ini pancingan atau keputusan kecil yang kemudian dhubungkan dengan peristiwa besar, seperti reshuffle misalnya," ucap Rocky Gerung.

"Jadi sekali lagi negara ini dihuni sebenarnya oleh para pemain dan penunggang gelap," tuturnya lagi.***(Christina Kasih Nugrahaeni - Pikiran Rakyat)

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler