Kemendag Kecolongan Jual minyak Goreng ke Luar Negeri, Ibu-Ibu Dalam Negeri Antri Sampai Mati

13 Maret 2022, 09:00 WIB
kemendag kecologang jual jutaan liter minyak goreng ke luar negeri, dalam negeri jadi langka, ibu-ibu antre sampe mati /Antara/Muhammad Iqbal/

SUARA HALMAHERA – Kemendag akui kecolongan jutaan liter minyak goreng di jual ke luar negeri.

Soal minyak goreng yang dijual ke luar negeri, Kemendag sebut ada oknum yang sengaja berbuat hal tersebut agar mendapat harga yang tinggi.

minyak goreng yang akan dijual ke luar negeri tersebut sebelumnya ditimbun terlebih dahulu.

Baca Juga: Lowongan Kerja Bank Muamalat Indonesia Maret 2022: Lulusan D3 dan S1, Posisi Yang Dibutuhkan

Baca Juga: Pemerintah Optimis Dalam Meningkatkan Ekonomi Nasional

"Hasil timbunan itu bahkan dijual ke luar negeri dengan harga yang berlaku di tingkat global, ini sudah melanggar hukum," kata Muhammad Lutfi diberitakan Antara 11 Maret 2022

Pihaknya akan menindak tegas, pelaku penimbun dan berkomitmen untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran.

Satu hari setelah pernyataan tegas Mendag Muhammad Lutfi, terjadi korban jiwa akibat antre minyak goreng

Ibu-Ibu Antri Minyak Goreng Sampai Mati

Fenomena kelangkaan minyak goreng ini membuat masyarakat rela mengantri berjam-jam lamanya demi mendapat beberapa liter.

Sebagaimana diberitakan Kabar Wonosobo, kejadian yang menyayat hati terjadi pada 12 Maret 2012, di teluk bayur Kalimantan utara.

Dimana seorang ibu meninggal dunia akibat mengantri minyak goreng

"Seorang wanita, Sabtu pagi (12/3/2022) mendadak pingsan ketika hendak antre minyak goreng di Teluk Bayur. Namun saat perjalanan ke RS wanita itu wafat," seperti dikutip dari akun @berauterkini.

Kronologi

Kejadian tersebut terekspos dari video yang diunggah oleh akun viral di sosial media miliknya.

Dari video tersebut terlihat, ibu-ibu sedang antri di sebuah minimarket, untuk mem ndapatkan minyak goreng.

Minimarket tersebut berada di Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Salah satu ibu-ibu yang mengantri tiba-tiba jatuh pingsan, lantas beberapa warga sekitar datang memberikan pertolongan.

Terlihat seseorang mengambil inisiatif membopong ibu-ibu tersebut untuk segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya nyawa ibu tersebut tak bisa terselamatkan.

Lantas Apa yang Sudah Dilakukan Kemendag?

Kemendag telah melakukan langkah-langkah taktis untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng.

Selain dengan menindak oknum-oknum penimbun, Kemendag juga menaikan Domestic Market Obligation (DMO) yang semula 20 persen menjadi 30 persen.

"Kami tetapkan DMO menjadi 30 persen dan akan berlaku besok. Sehingga semua yang mengekspor minyak goreng mesti menyerahkan DMO 30 persen," kata Mendag, Rabu, 11 Maret 2022

Kemendag mengklaim semenjak kebijakan DMO tersebut ditetapkan, total minyak goreng yang terkumpul adalh 573.890 ton

Saat ini Kemendag telah mendistribusikan 415.787 ton dalam bentuk minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan ke pasar.

Bahkan dari pendistribusian tersebut, diperkirakan telah memenuhi kebutuhan konsumsi.

"Pendistribusian DMO telah melebihi perkiraan kebutuhan konsumsi satu bulan yang mencapai 327.321 ton," pungkas Lutfi.

Diketahui, HET minyak goreng curah yang ditetapkan yakni Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Kabar Wonosobo ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler