Kelangkaan Minyak Goreng, Irma Suryani Chaniago : Pemerintah Tidak Becus

12 Maret 2022, 19:03 WIB
Irma Suryani Chaniago menegaskan Pelni tidak pernah melarang pengajian atau memberikan ceramah di masjid. /Tangkapan layar YouTube/TvOneNews

SUARA HALMAHERA - Kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini membuat politisi dari partai Nasdem,  Irma Suryani Chaniago geram terhadap pemerintah Indonesia.

Dengan kelangkaan minyak goreng tersebut Masyarakat dipersulit dengan harganya Eceran yang melunjang tinggi.

Kenaikan harga minyak goreng dan jarang ada di pasaran, Masyarakat harus mengantri pajang hingga berjam-jam.

Baca Juga: BNN Buka Lowongan Kerja Bagi Lulusan S1 Pada Bulan Maret 2022

Belum lagi ditengah virus Covid-19 dan omicron yang terus merambat kemana-mana, Terpaksa pihak keamanan diturunkan untuk menangani problem sosial ini.

Ungkapan salah satu politisi partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menilai kelangkaan minyak goreng dan naiknya harga, ketidak becusnya Menteri dan pihak kepolisian.

"Ini saya nggak tahu nih menterinya yang nggak becus atau distribusinya atau aparatnya yang harusnya ikut mengontrol, membantu menterinya untuk mengatasi masalah yang tadi disampaikan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri," kata Irma Suryani Chaniago, Jumat, 11 Maret 2022.

"Sudah mengikutsertakan aparat segala macem loh, sampai hari ini nggak ada jalan keluar kok, nggak ada solusi, belum ada perbaikan, 10 persennya nggak ada, masih ngantri orang seluruh Indonesia mencari minyak goreng," tuturnya menambahkan.

Anggota DPR itu menilai Indonesia seharusnya bisa belajar dari Malaysia yang bisa memberikan harga minyak goreng murah untuk warganya.

"Jadi gini loh, belajar dong dari Malaysia Kenapa Malaysia bisa Rp8.000? kita sudah Rp14.000 masih ngomong lagi bahwa itu kemurahan," ujar Irma Suryani Chaniago.

Dia pun menekankan jika masalah minyak goreng tidak kunjung selesai, para produsen besar sebaiknya ditutup.

"Lah itu empat produsen, empat pabrik minyak goreng terbesar di Indonesia itu tutup semua aja itu! karena mereka gak bertanggung jawab," kata Irma Suryani Chaniago.

Dia menuturkan bahwa produksi minyak goreng dalam negeri saja sebesar 5,6 juta ton, dengan stok awal pada tahun 2021 mencapai 576.000 ton.

"Kemudian minyak goreng yang dibutuhkan nasional selama satu tahun 5,56 juta ton, lah terus kalau kurang itu dari mana ceritanya? kan harusnya nggak kurang terus kok bisa kurang?," tutur Irma Suryani Chaniago.

Terkait permasalahan tersebut, dia mempertanyakan siapa pihak yang salah dalam mengatur minyak goreng ini.

"Nih yang yang bodoh yang ngatur atau gimana? saya nggak ngerti nih," ujar Irma Suryani Chaniago.

Meski menjadi bagian dari partai koalisi pemerintah, dia tanpa segan memberikan kritik pedas kepada Kementerian Perdagangan terkait permasalahan ini.

Menurutnya, apa yang terjadi saat ini tidaklah benar, sehingga tidak layak untuk dibela.

"Saya ini dari partai koalisi pemerintah, saya nggak peduli ngomong seperti ini karena memang gak bener, kalau masih ada yang bela-belain menurut saya mereka gak ngerti dia bahwa rakyat Indonesia hari ini sangat kesulitan di tengah pandemi nggak punya uang harus harus beli minyak goreng yang harganya selangit," tutur Irma Suryani Chaniago.

Dia kemudian mengungkapkan temuan harga minyak goreng di Muara Enim yang mencapai Rp26.000 per liter.

"Dan itu di depan mata saya. Barangnya ada, tapi satu, dua, ngantrinya dari pagi sampai sore. Bisa dibayangin betapa sulitnya?," ucap Irma Suryani Chaniago, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Sabtu, 12 Maret 2022.***

Disclaimer: dari pikiran.com dengan judul artikel : Minyak Goreng Langka, Nasdem Nilai Menteri Tidak Becus hingga Diminta Belajar dari Malaysia

Editor: Sadam AB

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler