SUARA HALMAHERA - Indonesia yang dilarang Amerika Serikat miliki Su 35 memang tengah menjadi wacana hangat publik, tetapi kehadiran pesawat tempur KF 21 bisa disebut akan membuat rugi AS.
Pasalnya pesawat tempur KF 21 proyek bersama Indonesia dan Korea Selatan ini disebutkan lebih bagus dari Su 35 milik Amerika serikat yang melarang Indonesia memilikinya itu.
Indonesia yang tengah mengembangkan pesawat tempur KF 21 bersama Korea Selatan itu sepertinya tak mengalami dampak akibat pelarangan miliki Su 35 Amerika Serikat.
Baca Juga: PT IWIP Kembali Buka Lowongan Kerja, Berikut Posisi Yang Dibutuhkan
Hal ini justru bisa berdampak buruk bagi Amerika Serikat yang melarang Indonesia miliki Su 35, ditengah kerjasamanya dengan Korea Selatan kembangkan pesawat tempur KF 21.
Indonesia justru untung lewat lewat perdagangan Indonesia - Amerika Serikat.
Melalui bi.go.id pada Januari - September 2021 perdagangan - Amerika Serikat berada di surplus 25,07 miliar dolar Amerika Serikat yang mana disebutkan hampir menyentuh 354 triliun rupiah dalam setahun.
Perlu diketahui, artikel terkait ini juga diterbitkan oleh Zonajakarta.pikiran-rakyat.com dengan judul: Su-35 Dilarang, Indonesia Malah Berikan Lagi Kerugian Besar kepada AS Lewat KF-21 Boramae
Angka ini bakal terus bertambah setiap tahunnya dan AS tetap akan merugi jika Indonesia tak dijatuhi sanksi CAATSA.
Kemudian data dari census.gov menjelaskan bahwa AS mengalami defisit senilai minus 14,192 miliar dolar AS karena impor mereka kalah dari ekspor Indonesia ke negeri Paman Sam.
Sanksi CAATSA awalnya memang menyasar nilai perdagangan Indonesia dan AS ini.
Syarat jatuhnya sanksi cuma satu yaitu Indonesia membeli Su-35 namun tak jadi.
Belum kelar kerugian AS gegara Su-35, Indonesia kembali mengancam Washington dengan taktik keji lainnya.
Yakni merusak pasaran F-35 dengan KF-21 Boramae.
Hal ini memang bisa terjadi karena Indonesia mempunyai kans itu.
Seperti diketahui jika KF-21 Boramae bisa dijadikan jet tempur generasi kelima.
Walau sekarang masih generasi 4,5, hanya dengan sedikit upgrade saja maka KF-21 Boramae bisa jadi jet tempur siluman setanding F-35.
Hebohnya harga KF-21 Boramae bisa lebih murah dari F-35.
AS sendiri juga sedang berusaha memasarkan F-35 namun bila KF-21 Boramae hadir maka jadi masalah bagi mereka.
"Ada alasan lain mengapa AS prihatin dengan pengembangan bersama pesawat tempur antara Korea Selatan dan Indonesia' lapor theguru.co.kr.
Nantinya jika menyoal harga dan kemampuan KF-21 Boramae masih bisa setanding dengan F-35.
"AS khawatir tentang persaingan pasar karena KF-21 Boramae diperkirakan akan merusak pasar F-35 jika selesai," tambahnya.
Apalagi dengan bantuan marketing Indonesia maka F-35 setidaknya akan tergusur di pasar Asia Tenggara.
F-35 sebenarnya juga diincar Indonesia namun bila KF-21 Boramae sudah jadi maka Jakarta lebih mengembangkan saja penempur Korea.
KF-21 Boramae sendiri mempunyai kemampuan luar biasa sebagai jet tempur 'kemarin sore'
Versi generasi keenam misalnya mampu dipersenjatai dengan laser untuk menembak jatuh rudal balistik.
Kemudian KF-21 Boramae bisa mengoperasikan loyal wingman, Kaori X, sebanyak tiga unit.
Hadirnya Kaori X sebagai drone serang KF-21 Boramae memberikan kekuatan ekstra saat melaksanakan misi serangan ke lawan.
Dikutip dari koreaaero.com, Kaori X merupakan drones siluman jarak jauh.
Dirinya bisa membawa beragam senjata seperti rudal anti kapal hingga udara-ke-udara.
Harga Kaori X yang terjangkau juga nihil kerugian korban jiwa jika ditembak jatuh.
F-35 tak mempunyai kemampuan serupa mengendalikan drone, cuma KF-21 Boramae dan BAE Tempest saja yang sudah mengarah ke sana.
Jadi, Indonesia tak perlu sesali kehilangan Su-35 gegara AS, lebih baik jadikan saja KF-21 Boramae hingga ke versi generasi keenam.***(Beryl Santoso - Zona Jakarta)