Dampak Negatif Aktivitas Tongkang Menuju PT IWIP terhadap Mamalia Laut di Perairan Halmahera Tengah

- 30 Mei 2023, 08:35 WIB
Dampak negatif industri Nikel PT IWIP terhadap mamalia laut di Laut Halmahera tengah
Dampak negatif industri Nikel PT IWIP terhadap mamalia laut di Laut Halmahera tengah /Suara Halmahera-Kolase pixabay/

 

SUARA HALMAHERA - Aktivitas kapal tongkang yang menuju ke kawasan industri PT IWIP di laut Halmahera Tengah, Maluku Utara telah menimbulkan kegelisahan di kalangan nelayan di kecamatan Patani.

Puncak ketegangan terjadi pada tanggal 29 Mei 2023, di mana warga di ujung timur Pulau Halmahera memprotes dengan menghalangi sebuah kapal tongkang pengangkut Ore Nikel yang sedang dalam perjalanan menuju PT IWIP. 

Salah satu alasan utama dari protes ini adalah karena aktivitas kapal tongkang yang mengganggu kegiatan nelayan Halmahera Tengah.

Baca Juga: Puluhan Warga Patani Hadang Tongkang Pemuat Or Nikel, Wilayah Tangkapan Nelayan Terganggu

Namun, selain dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat setempat, terdapat juga dampak ekologis yang lebih serius yang perlu diperhatikan. 

Berdasarkan penelitian tahun 2015 yang dilakukan di kawasan perairan Bali Selatan, diketahui bahwa kapal-kapal tersebut dapat mengganggu mamalia laut. 

Dr. Putu Liza Mustika, seorang peneliti konservasi kelautan, telah mengungkapkan bahwa kebisingan yang dihasilkan oleh lalu lintas kapal dapat mengganggu kelangsungan hidup mamalia laut, termasuk paus dan lumba-lumba.

"Kebisingan laut membuat komunikasi mereka terputus. Hal itu tak jarang membuat mereka terpisah dari koloni dan terdampar," kata peneliti dari Cetacean Sirenian Indonesia

Dalam penelitiannya, Dr. Putu Liza Mustika menjelaskan bahwa mamalia laut sangat rentan terhadap gangguan suara dari kapal-kapal yang melewati wilayah perairan mereka. 

Kebisingan yang dihasilkan oleh aktivitas kapal dapat mengganggu komunikasi dan orientasi mamalia laut, yang sangat bergantung pada suara untuk berkomunikasi, mencari makan, dan mempertahankan kelompok sosial mereka. 

Gangguan ini dapat mengakibatkan stres dan kesulitan dalam mendapatkan makanan yang dibutuhkan, serta dapat mengganggu proses reproduksi dan kelangsungan hidup mereka.

Jarak 500 meter dapat ganggu Mamalia Laut

Penelitian gabungan bersama dengan Conservation International (CI) Indonesia, Cetacean Sirenian Indonesia, Oceans Initiative dan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana serta didukung Kementerian Kelautan dan Perikanan

Penelitian tersebut menggunakan alat khusus yang disebut "Hidrophone Underwater" yang mendeteksi gelombang suara khas yang dikeluarkan oleh mamalia laut di antaranya lumba-lumba dan paus.

Dari hasil penelitian itu, kapal yang berjarak 500 meter dengan Ikan Paus dapat mengganggu mamalia yang dilindungi utu

"Pada saat penelitian, ada kapal tanker yang melintas berjarak sekitar 500 meter dari ikan paus dan suara yang terdengar begitu bising sehingga suara yang dikeluarkan oleh paus untuk berkomunkasi nyaris tidak terdengar dan mereka enggan untuk mengeluarkan suara," ucap Dr. Putu Liza Mustika.***

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x